Tinggalkan Keluarga, Relawan Berjibaku Hadang Covid-19

Bisnis.com,06 Mei 2020, 17:45 WIB
Penulis: Nyoman Ary Wahyudi
Petugas mengendarai ambulans berisi pasien memasuki Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Selasa (24/3/2020)./Antara-Aditya Pradana Putra

Bisnis.com, JAKARTA - Masyarakat tampaknya perlu mengetahui bagaimana para relawan berjibaku turut menangani pandemi Covid-19 akibat virus Corona di Indonesia.

Tak sedikit relawan yang meninggalkan keluarganya. Tak hanya itu, ada juga relawan perempuan yang sebetulnya berprofesi sebagai perawat rela menjadi sopir ambulans untuk membawa pasien terkait Covid-19 ke rumah sakit.  

"Banyak sekali relawan yang bekerja, ada petugas kesehatan, perawat perempuan yang bekerja sebagai pengemudi ambulans," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto, Rabu (6/5/2020).

Yuri menyebutkan, apa yang dilakukan para relawan itu perlu diteladani. "Mereka rela tinggalkan keluarganya, berjuang menangani Covid-19," ujar Yuri.

Yuri menyebutkan masyarakat bisa mendukung para relawan itu dengan cara sederhana, yakni dengan tidak melanggar ketentuan keluar dari rumah.

Menurut Yuri, dengan masyarakat mematuhi aturan tidak keluar rumah maka risiko penulran bisa turun.

Selain itu, masyarakat juga kembali diingatkan untuk membiasakan mencuci tangan menggunakan sabun dan air yang mengalir. Dengan begitu, bukan hanya virus Corona yang mati tetapi juga bakteri lain. Yuri berharap selanjutnya hal itu menjadi gaya hidup yang bisa terus dipertahankankan.

"Dengan banyaknya kasus yang ada di luar, apa lagi OTG (orang tanpa gejala), kita tidak pernah tahu siapa mereka karena secara fisik kita tidak bisa membedakan, tidak bepergian dan tidak mudik adalah kebijakan yang paling baik," ujar Yuri.

Dengan begitu, kita bisa bersama-sama pulih dalam kondisi yang relatif normal.

"Hanya ini jawabannya, PSBB adalah senjata bagi kita untuk bisa kendalikan penyakit ini, kita membatasi aktivitas sosial kita masing-masing dengan tetap tinggal di rumah, tidak melakukan perjalan, tidak mudik. Bukan karena dipaksa aturan tetapi karena kesadaran tidak ingin sakit," ujar Yuri.

Disebutkan Yuri kita bisa saja bertemu dengan orang tanpa gejala di fasilitas umum selama kita melakukan perjalanan di luar rumah.

"Oleh karena itu ini menjadi penting, karena kita punya tanggung jawab untuk menjaga keluarga secara keseluruhan," ujarnya.

Jika pun terpaksa harus keluar rumah, Yuri menyarankan hanya keluarga yang punya imun baik yang keluar rumah. "Tetapi batasi waktunya, " ujarnya sembari mengingatkan masyarakat sebisa mungkin tidak menggunakan kendaraan umum.

Jika masyarakat memenuhi anjuran-anjuran seperti disampaikan Yuri, tentu jumlah kasus positif Corona bisa menurun. Selanjutnya, para relawan tak perlu berlama-lama di rumah sakit, meninggalkan keluarganya masing-masing.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini