Bisnis.com, JAKARTA—Lilitan utang di tubuh Garuda (GIAA) mulai menemui titik cerah di tengah penantian izin kembali terbang saat pandemi.
Mengutip laporan keuangan 2019, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. memiliki total pinjaman senilai US$1,83 miliar dan pinjaman bersih senilai US$1,53 miliar. Sementara itu, posisi ekuitas mencapai US$720,62 juta. Dengan demikian, posisi debt to equity (DER) perseroan mencapai 2,55 kali, dan net debt to equity ratio perseroan mencapai 214 persen.
Garuda pun tercatat memiliki liabilitas jangka pendek yang cukup besar per akhir 2019, yakni US$3,25 miliar. Kewajiban jangka pendek itu mendominasi total liabilitas perseroan yang mencapai US$3,73 miliar.