Bulog Mulai Serap Gabah Petani di Lebak dan Pandeglang

Bisnis.com,06 Mei 2020, 15:28 WIB
Penulis: Newswire
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, LEBAK - Perum Bulog Lebak-Pandeglang, Banten, mulai merealisasikan penyerapan gabah petani guna memenuhi kebutuhan pangan juga peningkatan ekonomi masyarakat di daerah itu.

Kepala Sub Divisi Regional (Divre) Perum Bulog Lebak-Pandeglang Meita Novariani mengatakan pihaknya menjamin ketersediaan pangan menghadapi pandemi Covid-19 dan menjelang Idulfitri 1441 Hijriah relatif aman.

Persediaan beras yang ada di gudang Bulog mencapai 2.700 ton untuk program e-waroeng sembako dan cadangan beras pemerintah (CDP) dan mencukupi untuk konsumsi masyarakat selama empat bulan ke depan.

Selain itu juga pihaknya mulai merealisasikan penyerapan gabah petani hasil panen Mei 2020 di Kabupaten Lebak dan Pandeglang untuk mendukung ketahanan pangan dan peningkatan ekonomi masyarakat.

Penyerapan gabah hasil panen sebanyak 400 ton gabah kering giling (GKG) melalui mitra pengadaan gabah/beras yang menjalin kerja sama dengan Perum Bulog.

Dari 400 ton GKG tersebut dan jika diversikan menjadi beras sebanyak 254 ton dan dipastikan penyerapan gabah petani terus berlangsung diberbagai daerah di Kabupaten Lebak dan Pandeglang.

Penyerapan gabah tersebut menguntungkan petani, karena Perum Bulog menerima sesuai dengan harga patokan pemerintah (HPP) yakni gabah kering pungut Rp4.300/Kg, gabah kering pungut (GKP) Rp5.300/Kg, beras medium Rp8.300/Kg dan beras premium Rp10.000/Kg.

"Kita berkomitmen untuk menyerap gabah petani sesuai HPP sehingga pendapatan ekonomi mereka lebih baik dan sejahtera," katanya, Rabu (6/5/2020).

Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak Agus Reza mengatakan pihaknya menjamin persediaan bahan pokok relatif aman untuk kebutuhan konsumsi selama Ramadhan hingga Lebaran.

Pihaknya juga mengapresiasi Perum Bulog Lebak-Pandeglang karena stok beras melimpah dan mencukupi hingga empat bulan mendatang, bahkan penyerapan gabah hingga kini masih berlangsung.

"Kami optimistis Lebak tahun 2020 kembali surplus karena persediaan gabah dan beras sangat banyak dan melimpah, sehingga daya beli masyarakat meningkat dan laju inflasi rendah, sehingga tidak ditemukan warga yang mengalami kerawanan pangan maupun kelaparan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ajijah
Terkini