Sentimen Covid-19 Masih Jadi Penekan Utama IHSG, Net Sell Asing Rp286,7 Miliar

Bisnis.com,06 Mei 2020, 16:21 WIB
Penulis: Dhiany Nadya Utami
Pengunjung menggunakan smarphone didekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di Jakarta, Rabu (22/4/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan tak berdaya sepanjang perdagangan hari ini, Rabu (6/5/2020).

Kendati sempat mencicipi zona hijau di awal-awal perdagangan, indeks tak mampu kembali bangkit selepas pukul 10.00 pagi dan terus bergerak di zona negatif hingga penutupan pasar.

IHSG pun tercatat melemah 21,34 poin atau 0,46 persen dan mengakhiri lajunya di level 4.608,79.

Dari seluruh saham yang diperdagangkan, hanya 150 saham yang menghijau, sedangkan 244 saham melemah, dan 145 lainnya tak beranjak dari posisi semula.

Adapun sektor industri dasar memimpin pelemahan pasar dengan koreksi mencapai 2,87 persen. Diikuti oleh sektor infrastuktur (-1,37 persen) dan sektor manufaktur (-0,92 persen). Di sisi lain sektor pertambangan menjadi yang paling tinggi penguatannya yakni 0,89 persen.

Aksi jual bersih asing juga masih terjadi hingga akhir perdagangan, mencapai Rp286,70 miliar di seluruh pasar, sedangkan di pasar reguler mencapai Rp347,43 miliar.

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji mengatakan tidak adanya sentimen positif dari perekonomian global yang mampu menopang pasar menjadi alasan di balik lemahnya pergerakan indeks hari ini.

“Dari global tekanan masih berkaitan dengan efek negatif dari pandemi Covid-19 terhadap kinerja perekonomian global,” ujarnya kepada Bisnis.com, Rabu (6/5/2020)

Sementara dari domestik, Nafan menyebut penurunan IHSG berkaitan dengan terkontraksinya indeks keyakinan konsumen per April yang turun menjadi 84.8 dari 113.8.

“Ini jjuga akibat pandemi Covid-19 yang melanda tanah air sehingga pemberlakuan PSBB dilakukan,” tambah Nafan.

Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher mengatakan pergerakan IHSG sesuai dengan proyeksi sebelumnya, yang mana penguatannya kemarin hanya technical rebound dan bersifat sementara.

Selain itu, rendahnya produk domestik bruto (PDB) Indonesia yang diumumkan kemarin juga memberikan sentimen yang menekan pergerakan pasar pada perdagangan hari ini dan mendorong investor untuk melakukan aksi jual bersih.

“Karena PDB ada di bawah ekspektasi,”ujarnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini