Krisis Pangan Akhir 2020, Sri Mulyani: Pasokan Akan Dipantau

Bisnis.com,06 Mei 2020, 14:00 WIB
Penulis: Muhamad Wildan
Petani memikul benih padi yang akan di tanam pada lahan pertanian di Sawit, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (5/5/2020). Kementerian Pertanian tengah mempersiapkan kerja sama dengan BUMN dalam cetak sawah seluas 600.000 hektare, yang terdiri dari 400.000 hektare lahan gambut dan 200.000 hektare lahan kering sebagai antisipasi kekeringan dan ancaman kelangkaan pangan. - Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo meminta semua pihak untuk menjaga pasokan bahan pangan guna menghindari krisis pangan pada akhir 2020 dan awal 2021.

Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) diketahui telah mengingatkan potensi krisis pangan tersebut akibat penyebaran Covid-19 di lebih dari 200 negara di dunia.

Sri Mulyani mengungkapkan ketersediaan bahan pangan di dalam negeri menjadi fokus presiden. Bahkan, masalah ini telah dibahas dalam sidang kabinet untuk didetailkan.

"Ini terkait juga dengan peringatan FAO di mana Covid-19 bisa menyebabkan krisis pangan pada akhir 2020 dan awal 2021," ujar Sri Mulyani dalam rapat dengan Komisi XI DPR, Selasa (6/5/2020).

Dia menambahkan pemerintah akan mendata pasokan dan memprediksi kebutuhan yang ada. "Dalam statistik BPS untuk pertumbuhan sektor pertanian turun tajam, hanya 0,05 persen."

Namun, Sri Mulyani mengungkapkan kondisi ini bukan karena musibah. Kondisi ini karena masa tanam geser sehingga produksi pertanian pangan geser pada kuartal II/2020.

"Kami akan lakukan pantauan sangat detail ke seluruh komoditas dan kecukupannya untuk masyarakat baik 2020 dan 2021," tegas Sri Mulyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini