Bisnis.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) menyebut realisasi penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) hingga akhir April 2020 mencapai Rp376,5 triliun, meningkat dari realisasi akhir Maret 2020 yang sebesar Rp243,8 triliun.
Realisasi tersebut terdiri dari tambahan penerbitan SBN Rp150 triliun hingga akhir April 2020 dan surat utang negara (SUN) berdenominasi dolar AS senilai US$4,3 miliar.
“Sampai akhir April 2020 terdapat penambahan SBN Rp150 triliun, termasuk US$4,3 miliar dari global valas. Jadi, posisi hingga akhir April 2020 kami sudah terbitkan SBN Rp376,5 triliun,” kata Direktur Strategi dan Portofolio Pembiayaan DJPPR Riko Amir, Jumat (8/5/2020).
Riko menyatakan sisa kebutuhan penerbitan SBN senilai Rp856,8 triliun mulai kuartal II/2020 hingga kuartal IV/2020 akan dipenuhi melalui lelang di pasar domestik, penerbitan SBN ritel, private placement, dan penerbitan SBN valas.
Secara rata-rata, lelang SBN per dua minggu akan mencapai Rp35 triliun sampai Rp45 triliun.
Adapun, Bank Indonesia menyampaikan laporan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir April 2020 sebesar US$127,9 miliar.
Nilai tersebut meningkat dibandingkan dengan posisi akhir Maret 2020 yang senilai US$121,0 miliar. Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 7,8 bulan impor atau 7,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Selain itu, cadangan devisa per April 2020 berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
"Peningkatan cadangan devisa pada April 2020, terutama dipengaruhi oleh penerbitan global bond pemerintah," ujar Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Onny Widjanarko dalam keterangan resmi, Jumat (8/5/2020).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel