Sah! Australia Bebaskan Bea Masuk Produk Ekspor Indonesia

Bisnis.com,08 Mei 2020, 17:01 WIB
Penulis: Rio Sandy Pradana
Logo bendera negara Indonesia dan Australia./Dok. Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Australia akan segera menghilangkan semua tarif yang tersisa pada impor Indonesia ke Australia mulai 5 Juli 2020, seiring dengan pemberlakuan Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).

Menteri Perdagangan, Pariwisata, dan Investasi Australia Simon Birmingham menyambut baik finalisasi proses yang telah dilakukan Indonesia untuk mewujudkan IA-CEPA. Adapun, kesepakatan perdagangan penting dengan Indonesia akan meningkatkan peluang ekspor dan memberikan manfaat yang signifikan bagi kedua negara, membuka era baru dalam hubungan ekonomi.

"Setelah berdiskusi dengan mitra saya dari Indonesia, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, di awal minggu ini, kami menyambut langkah ini yang akan melihat manfaat dari perjanjian perdagangan ini mulai 5 Juli tahun ini," kata Birmingham dalam siaran pers, Jumat (8/5/2020).

Di bawah IA-CEPA, lanjutnya, Australia akan segera menghilangkan semua tarif yang tersisa pada impor Indonesia ke Australia dan telah memberikan persyaratan asal paling liberal untuk kendaraan bermotor listrik Indonesia dari perjanjian perdagangan Australia lainnya.

Dia menilai tekanan ekonomi yang disebabkan oleh Covid-19 di Australia dan Indonesia menjadikan perjanjian ini semakin penting, karena akan memberikan kesempatan untuk lebih merangsang pertumbuhan dan investasi di kedua negara selama fase pemulihan.

Pihaknya berterima kasih kepada Menteri Suparmanto atas bantuannya yang antusias, bersama dengan para pendahulu, negosiator perdagangan, dan banyak pemangku kepentingan yang telah membantu mengamankan perjanjian komprehensif tersebut.

Menurutnya, IA-CEPA berisi akses yang lebih baik dan lebih pasti ke pasar Indonesia untuk investor dan eksportir Australia. Perjanjian dagang tersebut mencakup kerangka kerja untuk perdagangan dan kerja sama terkait investasi melalui Program Kerja Sama Ekonomi yang didanai bersama.

"Program ini akan mendukung bantuan teknis dan kegiatan peningkatan kapasitas di berbagai bidang terkait perdagangan untuk memperkuat hubungan komersial dan membantu merangsang investasi dua arah," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini