Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank OCBC NISP Tbk. telah menerima permohonan restrukturisasi atau keringanan kredit dari para debitur yang terdampak virus corona.
Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengatakan terdapat tiga sektor yang banyak melakukan restrukturisasi kredit karena tertekan oleh penyebaran Covid-19.
"Sektor ekonomi energi, agribisnis, dan pariwisata cukup tertekan dan menyumbang restrukturisasi kredit tahun ini," katanya Jumat (8/5/2020).
Parwati menambahkan perseroan saat ini telah menerima permohonan restrukturisasi cukup banyak, tetapi tidak lebih besar dari 20 persen total kredit.
Meski total tersebut cukup besar, perseroan masih cukup beruntung karena beberapa debitur percaya diri untuk tetap melanjutkan kewajibannya tahun ini ketika ditawari keringanan kredit.
"Untuk restrukturisasi ini, kami bukan hanya menerima tetapi juga ikut menawarkan. Namun, debitur kami cukup baik dan masih sanggup," ucapnya.
Namun, perseroan cukup percaya kondisi ini justru akan cepat berakhir sehingga bisnis dari para debitur tersebut masih dapat ditingkatkan setelah pandemi ini.
"Bahkan, beberapa rencana penyaluran kredit baru pada paruh kedua kami juga masih akan berjalan untuk modal kerja ataupun investasi. Namun, ya tidak sebanyak dalam kondisi normal," katanya.
Sebagai informasi, penyaluran kredit NISP terfokus pada sektor ekonomi perindustrian, perdagangan, jasa dan pertanian dan pertambangan.
Sepanjang kuartal I/2020, perseroan mencatatkan pertumbuhan kredit 5,4 persen secara tahunan menjadi Rp123,9 triliun. Dengan kinerja tersebut, Bank OCBC NISP mencatat laba bersih senilai Rp791 Miliar naik 3,4 persen (year-on-on-year/yoy).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel