Indef Usulkan Kartu Prakerja Dirombak Total

Bisnis.com,11 Mei 2020, 23:24 WIB
Penulis: Dewi Aminatuz Zuhriyah
Petugas mendampingi warga yang melakukan pendaftaran calon peserta Kartu Prakerja di LTSA-UPT P2TK di Surabaya, Jawa Timur, Senin (13/4/2020)./ANTARA FOTO-Moch Asim

Bisnis.com, JAKARTA - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengusulkan agar program kartu prakerja sebaiknya dirombak total menjadi bantuan sosial penuh khusus para korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akibat Covid-19.

Menurutnya, hal ini cukup mudah dilakukan mengingat data korban PHK pasti sudah tercatat di data BP JAMSOSTEK. Dari data tersebut pemerintah kemudian melakukan verifikasi terhadap perusahaan yang melakukan PHK.

“Soal kartu prakerja ini sebaiknya dirombak total jadi bantuan sosial khusus pada korban PHK jadi sangat spesifik by name by address. Datanya kan sudah ada di BPJamsostek dan bisa diverifikasi di perusahaan yang melakukan PHK. Jadi itu lebih efektif,” kata Bhima, Senin (11/5/2020).

Sejauh ini, menurutnya, program kartu prakerja tak serta merta bisa menjadi jaring pengaman bagi para korban PHK. Ke depan program pelatihan sebaiknya diubah menjadi bansos penuh dan bukan semi bansos seperti saat ini.

Sementara, Direktur Komunikasi Manajemen Pelaksana Prakerja Panji Winanteya Ruky akan mengevaluasi biaya pelatihan yang diberikan kepada para peserta.

Sebagai informasi, saat ini biaya pelatihan yang diberikan pada tiap peserta dalam bentuk saldo senilai Rp1 juta. Namun, Panji mengatakan dirinya tidak tahu apakah anggaran yang seharusnya untuk pelatihan ini akan dialihkan ke insentif peserta.

“Saya kurang tahu, nanti menunggu hasil dari komite," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini