BNI Life Akui Kinerja Ikut Alami Pelemahan Akibat Covid-19

Bisnis.com,11 Mei 2020, 18:11 WIB
Penulis: Arif Gunawan
Karyawan bekerja di depan logo BNI Life - Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA- PT BNI Life Insurance mengakui kinerja perseroan ikut terdampak Covid-19 dan mengalami penurunan seperti yang terjadi di industri asuransi jiwa secara nasional.

Corporate Secretary BNI Life Arry Herwindo Wildan menjelaskan memang kinerja perusahaan asuransi dari grup Bank BNI tersebut ikut mengalami penurunan. "Iya [mengalami penurunan], pastinya keseluruhan kayaknya ya," ujarnya kepada Bisnis tanpa merinci penurunan kinerja dimaksud, Senin (11/5/2020).

Sebelumnya, BNI Life mencatat penjualan produk asuransi tradisional di sepanjang kuartal pertama tahun ini, sudah mencapai Rp822,7 miliar.

Direktur BNI Life Eben Eser Nainggolan menjelaskan total omset yang didapatkan tersebut berasal dari penjualan seluruh produk asuransi tradisional.

"Penjualan seluruh produk tradisional BNI Life per kuartal I/2020 sebesar Rp822,7 miliar, kinerja ini mengalami kenaikan sekitar 2,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu," ujarnya.

Beberapa produk asuransi tradisional BNI Life di antara yaitu Blife Maksima Sehat, dan produk syariah Wadiah Gold Cendekia.

Sementara itu Otoritas Jasa Keuangan atau OJK menyatakan bahwa kinerja pertumbuhan premi industri asuransi jiwa merosot cukup signifikan akibat pandemi virus corona.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menjelaskan bahwa terdapat koreksi kinerja industri asuransi per Maret 2020, khususnya asuransi jiwa. Industri asuransi mencatatkan perlambatan pertumbuhan.

Berdasarkan catatan OJK, pada Maret 2020 premi asuransi jiwa terkoreksi hingga negatif 13,8% (year-on-year/yoy) dengan premi senilai 38,16 triliun. Jumlah tersebut menurun dari perolehan premi pada Maret 2019 senilai Rp44,27 triliun.

Menurut Wimboh, kinerja asuransi jiwa mencatatkan koreksi lebih dalam dari negatif 0,38% (yoy) pada Desember 2019, yakni dengan perolehan premi Rp185,3 triliun atau turun dari posisi Desember 2018 senilai Rp186,04 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ropesta Sitorus
Terkini