Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mayapada Internasional Tbk. mencatatkan pertumbuhan laba senilai 20,74 persen pada posisi akhir 2019 dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp528,114 miliar.
Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan pada Harian Bisnis Indonesia, Senin (11/5/2020), Bank Mayapada mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 9,46 persen pada posisi akhir 2019 dibandingkan dengan 2018 menjadi Rp71,88 triliun.
Pada periode yang sama, cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) juga tercatat tumbuh menjadi Rp2,81 triliun dari posisi akhir 2018 yang sebesar Rp2,08 triliun. Meskipun demikian, secara total, aset Bank Mayapada tetap tumbuh dari 2018 ke 2019 sebesar 7,4 persen menjadi Rp93,408 triliun.
Hanya saja, pada laporan financial highlight per 30 April 2020, nilai aset tercatat menurun menjadi Rp92,489 triliun. Besaran aset tersebut seiring dengan peningkatan CKPN menjadi Rp3,754 triliun.
Selama 2019, porsi CKPN meliputi 3,2 persen dari total kredit sedangkan pada 2018 hanya 2,56 persen. Rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) 2019 adalah sebesar 3,85 persen (gross) dan 1,63 persen (nett).
Sementara itu, pada posisi laporan keuangan April, NPL nett meningkat menjadi 2,48 persen. Rasio kredit terhadap DPK selama 2019 meningkat menjadi 93,94 persen dari sebelumnya pada 2018 yang sebesar 91,83 persen.
Namun, pada April 2020, Bank Mayapada terlihat lebih menahan penyaluran kredit dengan rasio LDR hanya sbesar 76,64 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel