Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. merancang program euro medium term notes dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya US$2 miliar atau Rp30 triliun (kurs Rp15.000 per dolar Amerika Serikat).
Dalam keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (11/5/2020), emiten berkode saham BBNI itu melaporkan pembentukan program euro medium term notes (EMTN) dengan jumlah sebanyak-banyaknya US$2 miliar. Surat itu didaftarkan di Singapore Stock Exchange (SGX-XT).
Dengan program itu, BBNI dapat menerbitkan surat utang secara bertahap dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya US$2 miliar. Rencana penawaran dan penerbitan EMTN, termasuk ketentuan nilai pokok, suku bunga, dan tenor surat utang terkait, akan dilakukan kemudian hari dengan memperhatikan kebutuhan dan kondisi pasar global.
“Akan ditawarkan kepada investor dengan tunduk pada Regulation S [Reg S] berdasarkan US Securities Act,” tulis Manajemen Bank Negara Indonesia dalam keterbukaan informasi di BEI, Senin (11/5/2020).
Manajemen BBNI mengatakan pembentukan program EMTN dan rencana penerbitan surat utang di dalamnya akan berdampak positif terhadap perseroan. Pasalnya, emisi ditujukan antara lain untuk ekspansi bisnis dan pembiayaan kembali utang yang telah ada atau debt refinancing.
Berdasarkan data Bloomberg, harga saham BBNI ditutup stagnan di level Rp3.800 pada perdagangan, Senin (11/5/2020). Pergerakan emiten perbankan milik negara itu telah mengalami koreksi 51,59 persen secara year to date (ytd).
BBNI juga tidak luput dari aksi jual investor asing sepanjang periode berjalan 2020. Tercatat, investor asing sudah mencetak net sell atau jual bersih Rp2,26 triliun secara ytd.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel