Terkoreksi 1,5 Persen, Harga Minyak Diperkirakan Bakal Lanjutkan Pelemahan

Bisnis.com,11 Mei 2020, 10:43 WIB
Penulis: Ilman A. Sudarwan
Aktifitas pengisian truk tangki untuk distribusi bahan bakar minyak (BBM) di Depo BBM Pertamina di Plumpang, Jakarta, Senin (4/5/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak diperkirakan akan melanjutkan tren pelemahan karena kekhawatiran atas kelebihan pasokan atau oversupply dan dampak buruk dari pandemi Covid-19 masih meningkat.

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Senin (11/5/2020) hingga pukul 10.22 WIB harga minyak jenis WTI untuk kontrak Juni 2020 di bursa Nymex bergerak melemah 1,58 persen ke level US$24,35 per barel.

Sementara itu, harga minyak jenis Brent untuk kontrak Juli 2020 di bursa ICE melesu 1,19 persen ke level US$30,6 per barel.

Analis Monex Investindo Futures Ahmad menyatakan bahwa kekhawatiran atas oversupply terus-menerus membayangi pasar. Di sisi lain, pandemi Covid-19 turut membatalkan dukungan rencana pengurangan pasokan yang semula akan dilakukan oleh beberapa produsen top dunia.

“Harga minyak berpotensi bergerak turun menguji level support di US$23,45/barel selama harga tidak mampu menembus level resistance di US$24,85/barel. Penurunan lebih rendah dari level support tersebut berpotensi menekan harga minyak menguji level support selanjutnya di US$22,95 dan US$22,55,” katanya melalui riset, dikutip pada Senin (11/5/2020)

Namun demikian bila harga minyak mampu bergerak naik, maka akan berpeluang menguji level resistance di angka US$24,85/barel. Penembusan level tersebut berpeluang menopang harga minyak menguji level resisten selanjutnya di US$25,25/barel dan US$25,60/barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini