Bisnis.com, JAKARTA - Sebuah rumah sakit di St. Petersburg, Rusia, dilaporkan mengalami kebakaran yang menyebabkan tewasnya lima pasien virus corona di unit perawatan intensif.
Kementerian Darurat negara tersebut menjelaskan bahwa kebakaran itu tampaknya disebabkan oleh hubungan arus pendek di ventilator. Api segera padam dan 150 orang dievakuasi dari rumah sakit.
Kendati begitu, tidak jelas berapa banyak orang yang terluka. Adapun, semua pasien yang meninggal dunia di Rumah Sakit St George tersebut diketahui tengah menjalani perawatan dengan menggunakan ventilator.
"Ventilator bekerja dengan batas mereka. Indikasi awal adalah bahwa itu kelebihan beban dan terbakar, dan itulah penyebabnya," kata sumber di departemen darurat St Petersburg kepada kantor berita Interfax seperti dikutip BBC, Selasa (12/5/2020).
Seorang dokter juga mengatakan korsleting menyebabkan ventilator meledak karena konsentrasi oksigen, dan bangsal penuh dengan asap, yang membuat para pasien tercekik.
Wilayah St Petersburg, dengan populasi sekitar 4,9 juta orang, memiliki 5.483 tempat tidur rumah sakit untuk pasien Covid-19.
Sebuah sumber kepolisian yang dikutip oleh kantor berita Tass mengatakan ventilator yang terbakar itu baru - baru dipasang bulan ini - dan dibuat oleh pabrik mesin Rusia Ural.
Penyelidik juga telah membuka kasus untuk menentukan apakah ada kelalaian kriminal, baik dalam desain dan pembuatan ventilator atau dalam tindakan pencegahan kebakaran rumah sakit.
Institut Penelitian Teknologi Medis All-Russia menunjukkan bahwa ada banyak jenis ventilator medis yang berbeda, jadi kesalahan pada salah satunya mungkin tidak umum bagi orang lain.
Alexei Kurinny, seorang anggota komite kesehatan parlemen Rusia mengatakan bahwa tidak mungkin ventilator mengalami hubungan arus pendek atau kelebihan beban.
St Petersburg memiliki tingkat infeksi tertinggi ketiga di Rusia, dengan 7.700 pasien yang terinfeksi dan 56 kematian.Rumah Sakit St George di distrik Vyborg telah dikonversi menjadi rumah sakit Covid-19 pada akhir Maret.
Rusia sekarang memiliki jumlah infeksi terkonfirmasi ketiga tertinggi di dunia. Pada hari Senin, dilaporkan rekor harian naik 11.656 kasus, sehingga total resmi menjadi 221.344.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel