Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) memantau suku bunga deposito perbankan akan terus mengalami penurunan setelah kuartal I/2020. Suku bunga deposito mana yang masih tinggi?
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. merevisi tingkat suku bunga deposito berjangka dalam rupiah dan dolar AS untuk menjaga laju pertumbuhan ekonomi nasional yang terdampak pandemi virus corona. Penurunan suku bunga tersebut berlaku sejak 1 April 2020.
Suku bunga deposito dalam rupiah yang direvisi yakni jangka waktu tiga bulan dan enam bulan. Sebelumnya, suku bunga deposito jangka waktu tiga bulan untuk semua nilai nominal simpanan memiliki bunga 5,5 persen. Bank Mandiri kemudian merevisi suku bunga deposito berjangka tiga bulan menjadi 5,25 persen.
Sementara itu, suku bunga deposito enam bulan yang sebelumnya 4,75 persen untuk nilai simpanan kurang dari Rp100 juta menjadi 4,25 persen. Untuk suku bunga deposito berjangka enam bulan dengan nilai nominal lebih dari Rp100 juta yang sebelumnya 5,25 persen menjadi 4,75 persen.
Adapun, suku bunga deposito dalam US$ yang direvisi hampir dalam semua katagori jangka waktu. Suku bunga deposito berjangka dolar AS tertinggi berada pada simpanan 12 bulan dan 6 bulan dengan nilai nominal lebih dari US$1 juta sampai dengan US$10 juta dan lebih dari US$10 juta. Sebelumnya, suku bunga keduanya sebesar 1,75 persen kemudian direvisi menjadi sebesar 1 persen.
Dalam nominal Rupiah, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. mematok suku bunga deposito terendah sebesar 4,25 persen untuk simpanan kurang dari Rp100 juta dan tertinggi 5,25 persen untuk deposito jangka waktu 3 bulan di semua nilai simpanan. Suku bunga tersebut akan berlaku efektif mulai 16 Juni 2020.
Dalam dolar Amerika Serikat, suku bunga deposito terendah BNI sebesar 0,7 persen untuk simpanan kurang dari US$200.000 di semua jangka waktu. Sedangkan, suku bunga tertinggi 0,75 persen untuk simpanan sama dengan US$200.000 untuk semua jangka waktu. Adapun besaran suku bunga tersebut berlaku sejak 25 Juli 2018.
PT Bank Central Asia Tbk. memberikan suku bunga sebesar 4,1 persen untuk semua nominal deposito rupiah dan jangka waktu. Untuk deposito valas, suku bunga terendah 0,55 persen untuk nominal kurang dari US$1 juta pada jangka waktu satu dan tiga bulan.
Suku bunga deposito valas tertinggi dipatok pada nominal 0,8 persen untuk simpanan lebih dari US$1 juta dan US$10 juta dengan jangka waktu 6 bulan dan 12 bulan.
Dalam nominal rupiah, PT Bank Maybank Indonesia Tbk. mematok suku bunga deposito terendah sebesar 5,75 persen untuk nominal Rp10 juta sampai dengan Rp2 miliar dengan semua jangka waktu. Suku bunga rupiah tertinggi pada simpanan lebih dari Rp2 miliar dengan bunga 6 persen pada semua tenor.
Pada deposito valas, suku bunga terendah untuk nominal US$1.000 sampai dengan US$10.000 dengan jangka waktu satu bulan dan tiga bulan. Suku bunga deposito valas tertinggi sebesar 1 persen untuk nominal lebih dari US$10.000 untuk jangka waktu 6 bulan dan 12 bulan.
Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria mengatakan likuiditas perseroan masih terbilang cukup meskipun melakukan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin sejak awal tahun 2020. Bahkan, ke depannya, masih ada potensi untuk menurunkan suku bunga lebih lanjut.
"Kami masih bisa menurunkan suku bunga. Tergantung suku bunga acuan dan kondisi likuiditas saja. Semua skenario mungkin saja," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel