Wishnutama: Insan Perfilman bisa Manfaatkan Platform Digital untuk Pemasaran

Bisnis.com,14 Mei 2020, 22:30 WIB
Penulis: Devi Sri Mulyani
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio memberikan pemaparan dalam konferensi pers BNI Java Jazz Festival 2020 di Jakarta, Rabu (26/2/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio mendorong para sineas dan insan film untuk mulai memanfaatkan platform digital atau perusahaan over the top (OTT) untuk menampilkan dan menayangan hasil karya film kepada masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

Wishnutama memperkirakan pasca pandemi Covid-19, akan terjadi tren baru perubahan perilaku manusia atau yang disebut new normal termasuk salah satunya berdiskusi secara virtual, yang sebelum Covid-19 muncul, hal ini jarang dilakukan.

“Artinya era digital ini terakselerasi dengan cepat. Pertanyaan saya, ini bukan menjadi hal yang sementara, pascapandemi. Ini harus menjadi kekuatan baru Indonesia. Ini salah satu masa depan yang harus didukung. Untuk itu kita sambut dengan optimistis,” ujar Wishnutama dalam keterangan resminya pada Kamis (14/5/2020).

Wishnutama mengakui banyak yang terdampak akibat wabah Covid-19 bagi industri perfilman di Indonesia. Mulai dari produksi banyak yang terhenti dan film banyak yang tertunda penayangannya. Namun, ada cara untuk menyelesaikan masalah tersebut dibarengi dengan rasa optimistis.

Program festival film dan serial online bersama dengan GoPlay misalnya digelar untuk mendukung kondisi luar biasa bagi industri perfilman selama pandemi Covid-19.

“Saya harap teman-teman sineas, teman-teman film, teman-teman platform digital bisa membantu perkembangan film dengan caranya masing-masing. Saya juga berharap GoPlay sebagai produk anak bangsa bisa terus medukung karya-karya anak bangsa lainnya. Sehingga Industri perfilman kita semakin berjaya meskipun kita harus berhadapan dengan era digital yang makin cepat," tambahnya.

Sebelumnya, Kemenparekraf bekerja sama dengan Badan Perfilman Indonesia (BPI) untuk membahas tantangan yang dihadapi oleh pekerja film tanah air. Selain itu juga untuk membuat protokol agar kehidupan perekonomian industri film dan pelakunya tetap berjalan di tengah kondisi yang mengalami berbagai tantangan bukan hanya bioskop tapi juga saat produksi yang dihadang tantangan berat Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sutarno
Terkini