Kreativitas Dosen Kunci Sukses Pembelajaran Jarak Jauh di STMKG

Bisnis.com,15 Mei 2020, 20:05 WIB
Penulis: Rezha Hadyan
Ilustrasi-Sebanyak 365 peserta yang terdiri dari pegawai BMKG yang masih aktif, dosen, dan taruna STMKG membuat peta cuaca streamline (peta angin) pada peringatan Hari Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (HMKG) di Jakarta, Rabu (14/8/2019)./ANTARA-Humas BMKG

Bisnis.com, JAKARTA – Pandemi virus Corona jenis baru penyebab Covid-19 tak menyurutkan semangat taruna Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Jakarta. Mereka tekun menjalani  pembelajaran jarak jauh.

Ketua STMKG I Nyoman Sukanta menyebutkan bahwa para taruna semangat menjalani pembelajaran jarak jauh lantaran kemudahan akses dan inovasi yang diberikan dosen. Dosen dituntut untuk kreatif dan berinovasi dengan materi pembelajaran yang disampaikan kepada para taruna.

Sebagai catatan, STMKG telah menjalankan sistem tersebut dari awal pandemi Covid-19 merebak di Tanah Air pada awal Maret lalu. Saat ini STMKG mempunyai empat Program Studi meliputi Meteorologi, Klimatologi, Geofisika dan Instrumentasi-MKG. STMKG memiliki total taruna sekitar 1.200 orang, berasal dari seluruh wilayah Indonesia.

“Para dosen diberikan kebebasan dalam penggunaan teknologi virtual, sehingga dapat diakses dengan mudah oleh para taruna yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia,” kata Sukanta dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Jumat (15/5/2020).

Menurut Nyoman hal itu menjadikan para taruna dapat berpikir kritis dan tergerak untuk melakukan inovasi terkait keilmuan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. Mereka juga tergerak untuk menerapkan ilmunya dengan kegiatan pengamatan di lingkungan tempat tinggal mereka.

Pembelajaran jarak jauh di STMKG pada masa pandemi Covid-19 dilakukan melalui kajian kolaborasi antara Kaprodi, Satuan Penjamin Mutu dan Satuan Pengawas Internal serta pengawasan langsung oleh Ketua STMKG. Sementara itu, para dosen dan tenaga pendidik diharapkan dapat mengembangkan inovasi dalam menyampaikan ilmunya kepada para Taruna.

“Dalam kondisi normal, para dosen lebih banyak melakukan tatap muka di kelas, namun dengan kondisi saat ini, mengharuskan untuk lebih berinovasi dalam hal menyampaikan bahan ajarnya, pengajaran secara virtual mewajibkan semua dosen maupun taruna untuk dapat menguasai teknologi komunikasi dan teknologi jaringan, agar penyampaian materi dapat dilaksanakan dengan baik,” ujar Nyoman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini