Virus Corona Ubah Tren Lelang & Penebusan Barang Gadai Jelang Lebaran

Bisnis.com,18 Mei 2020, 17:39 WIB
Penulis: Wibi Pangestu Pratama
Petugas melayani nasabah di Kantor Pusat Pegadaian, Jakarta, Senin (20/4/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Pandemi virus corona (Covid-19) dinilai akan mengubah tren penebusan dan lelang barang-barang gadai menjelang lebaran. Proses lelang objek gadai pun menjadi terkendala saat ini.

Sekretaris Perkumpulan Perusahaan Gadai Indonesia (PPGI) Holilur Rohman menjelaskan bahwa pandemi Covid-19 membuat aktivitas masyarakat menjadi terbatas, sehingga turut memengaruhi proses bisnis industri gadai yang lekat dengan proses tatap muka.

Dia menjelaskan bahwa pandemi yang masih berlangsung menjelang hari raya Lebaran akan sangat memengaruhi tren penebusan dan lelang dari objek-objek gadai. Kedua aktivitas tersebut biasanya ramai terjadi menjelang mudik dan lebaran.

Menurut Holil, masyarakat biasanya menggadaikan barang-barangnya untuk memperoleh uang tunai agar bisa mudik ke kampung halaman. Barang itu pun dapat ditebus setelah mereka kembali ke kota tempatnya bekerja.

"Kalau yang di kota biasanya banyak barang-barang yang digadaikan, kendaraan dan peralatan elektronik, karena tidak bisa dibawa ke kampung. Yang ditebus biasanya perhiasan, untuk dipakai ke kampung halaman," ujar Holil kepada Bisnis, Senin (18/5/2020).

Lain halnya, menurut dia, di pedesaan justru masyarakat banyak melakukan penebusan emas yang sebelumnya digadaikan. Tujuannya sama, yakni untuk digunakan saat hari raya idulfitri.

Adanya pandemi dan larangan dari pemerintah membuat masyarakat tidak bisa pulang ke kampung halaman. Menurut Holil, hal tersebut akan memengaruhi tren gadai dan penebusan objek-objek gadai menjelang Lebaran.

"Kalau tahun ini, karena pandemi semua diam di rumah, sebagian tidak bekerja, maka mereka memenuhi kebutuhannya dengan menggadaikan barang dan tidak perlu dipakai saat lebaran. Sekarang menebus bukan untuk dipakai, tetapi barangnya dijual untuk memenuhi kebutuhan hidup," ujar dia.

Holil pun menilai bahwa pandemi turut memengaruhi proses lelang dari objek-objek gadai. Pandemi itu dinilai menurunkan jumlah peserta lelang dan harga pasar dari objek lelang pun relatif turun.

Meskipun begitu, di tengah pandemi, proses lelang tetap berlangsung secara tatap muka karena peserta lelang harus melihat barangnya terlebih dahulu, di antaranya untuk mempertimbangkan harga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini