Bisnis.com, JAKARTA — Tren penebusan emas dari perusahaan gadai menjelang Lebaran dinilai akan tetap terjadi pada tahun ini, meskipun terdapat pandemi virus corona yang membuat masyarakat tidak bisa menjalani hari raya seperti biasanya.
Sekretaris Perkumpulan Perusahaan Gadai Indonesia (PPGI) Holilur Rohman menjelaskan bahwa aktivitas gadai dan tebus biasanya meningkat menjelang hari raya Idulfitri. Hal tersebut terjadi seiring meningkatnya kebutuhan dana masyarakat.
Menurutnya, pandemi Covid-19 turut memengaruhi tren gadai dan tebus di industri gadai karena terganggungnya perekonomian masyarakat dan adanya larangan mudik. Meskipun begitu, tren penebusan emas dinilai tak akan terganggu.
"Sekarang trennya masyarakat menebus emas untuk dijual karena harganya sedang naik," ujar Holil kepada Bisnis, Senin (18/5/2020).
Menurut dia, biasanya masyarakat melakukan penebusan emas untuk digunakan saat Lebaran atau digunakan saat mudik. Namun, tidak adanya aktivitas saling mengunjungi karena Covid-19, maka mungkin masyarakat tidak akan memakai perhiasan sehingga tidak melakukan penebusan.
Meskipun begitu, terganggunya perekonomian masyarakat, disertai dengan tingginya harga emas membuat penebusan tetap dilakukan oleh masyarakat. Hal tersebut membuat aktivitas tebus dan gadai untuk objek emas dinilai tidak terganggu.
Adapun, Holil menilai bahwa gadai dan penebusan barang-barang elektronik dan kendaraan bermotor sangat terdampak oleh pandemi ini. Selain peminat yang menurun, harga dari kedua jenis barang itu pun cukup terganggu.
"Kalau tahun ini, karena pandemi semua diam di rumah, sebagian tidak bekerja, maka mereka memenuhi kebutuhannya dengan menggadaikan barang dan tidak perlu dipakai saat Lebaran. Sekarang menebus bukan untuk dipakai, tetapi barangnya dijual untuk memenuhi kebutuhan hidup," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel