Sukses Uji Coba Vaksin Corona, Kini Moderna Incar US$1,3 Miliar

Bisnis.com,19 Mei 2020, 14:29 WIB
Penulis: Renat Sofie Andriani
Seorang peneliti bekerja di laboratorium pusat pencegahan dan pengendalian penyakit di Nanyang, Provinsi Henan, China tengah, pada 4 Februari 2020./Antara-Xinhua

Bisnis.com, JAKARTA – Nama perusahaan bioteknologi asal Amerika Serikat, Moderna, menjadi melejit di pasar setelah percobaan vaksin yang dilakukannya membangkitkan harapan bagi penyelesaian krisis pandemi virus corona. Kini, perusahaan mengincar dana US$1,3 miliar.

Kabar terkini, Moderna berencana untuk menghimpun US$1,3 miliar melalui penjualan saham guna mendanai pembuatan vaksin virus mematikan tersebut.

Melalui sebuah pernyataan pada Selasa (19/5/2020), Moderna akan menjual 17,6 juta saham dengan harga US$76 per lembar. Harga tersebut merupakan diskon 5 persen dari harga penutupan yang dibukukan pada perdagangan Senin (18/5/2020).

“Morgan Stanley adalah satu-satunya underwriter untuk penawaran yang memungkinkan para penjamin emisi membeli 2,64 juta saham tambahan,” demikian menurut pernyataan tersebut, seperti dikutip Bloomberg.

Pada Senin, saham Moderna melonjak 20 persen setelah perusahaan ini mengungkapkan hasil awal yang positif dari percobaan vaksin untuk virus corona. Tes vaksinnya disebut mampu menciptakan respons sistem kekebalan tubuh.

Vaksin yang dihasilkan Moderna dianggap sebagai salah satu calon vaksin paling menjanjikan untuk melawan patogen corona yang telah menginfeksi lebih dari 4,8 juta orang di seluruh dunia. Sebanyak lebih dari 318.000 orang di antara jumlah tersebut telah tewas sejak virus ini pertama kali muncul di kota Wuhan, China, pada Desember 2019.

Oleh karenanya, kabar baik mengenai keberhasilan percobaan suatu vaksin menjadi langkah penting untuk mencabut lockdown, mengendurkan langkah-langkah pembatasan sosial, dan membuka kembali ekonomi yang sempat terkontraksi.

Hasil menjanjikan yang dilaporkan Moderna hanyalah sampel dari studi kecil pertama yang dirancang untuk mengamati keamanan suntikannya pada sukarelawan manusia.

Namun hasil tersebut tidak menunjukkan kekhawatiran besar terkait keamanan, faktor yang menjadi perhatian penting mengingat vaksin itu akan diberikan kepada jutaan orang sehat.

“Ini adalah tanda yang sangat baik bahwa kami membuat antibodi yang dapat menghentikan replikasi virus," ujar CEO Moderna Stephane Bancel pada Senin.

Perusahaan kemudian berencana untuk melakukan tes lebih besar yang bertujuan memilih dosis vaksin dan mempelajari lebih lanjut efektivitasnya, serta tes fase 3 yang akan memberikan vaksin kepada ribuan pasien.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Duwi Setiya Ariyanti
Terkini