Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. membukukan laba bersih senilai Rp4,25 triliun atau tumbuh 4,3 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada kuartal I/2020.
Pertumbuhan tersebut melambat jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yang mana tumbuh 11,5 persen yoy menjadi Rp4,07 triliun.
Berdasarkan laporan presentasi perseroan, kontribusi perlambatan pertumbuhan laba BNI tahun ini disebabkan oleh penurunan pendapatan nonbunga sebesar 19,4 persen yoy, menurun dari Rp2,59 triliun pada kuartal I/2019 menjadi Rp2,09 triliun per kuartal I/2020.
Sementara pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) perseroan tercatat meningkat 7,7 persen yoy menjadi Rp9,53 triliun.
Dari sisi kinerja intermediasi, baik pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga BNI tercatat tumbuh double digit.
Penyaluran kredit bank pada kuartal I/2020 tercatat tumbuh 11,2 persen yoy, dari Rp521,34 triliun per kuartal I/2019 menjadi Rp579,60 triliun pada kuartal I/2020.
Sementara dana masyarakat yang dihimpun perseroan pada kuartal pertama tahun ini tercatat sebesar Rp635,75 triliun atau tumbuh 10,4 persen yoy.
Sehingga total aset BNI pada periode yang sama mengalami pertumbuhan 8,5 persen yoy menjadi Rp868,44 triliun.
Pada kuartal pertama 2020, perseroan juga mencatat adanya peningkatan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) menjadi 2,4 persen secara gross, dari periode yang sama tahun lalu sebesar 1,9 persen.
Namun pada saat yang sama, rasio NPL perseroan secara nett tercatat menurun menjadi 0,5 persen dari kuartal I/2019 yang sebesar 0,9 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel