Bisnis.com, JAKARTA — Terganggunya operasional kereta api akibat pandemi virus corona memaksa PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk menyusun strategi baru demi mempertahankan kinerja.
Seiring dengan terbatasnya mobilitas masyarakat yang mengakibatkan penurunan okupansi, realisasi pendapatan kini ditopang oleh bisnis angkutan barang. Selama periode Januari-April 2020, pendapatan perusahaan perkeretaapiaan itu mencapai Rp4,2 triliun dengan didominasi pendapatan dari angkutan barang sebanyak Rp2,3 triliun dan Rp1,9 triliun dari angkutan penumpang.
Pendapatan perseroan mulai berkurang sejak pertengahan Maret 2020, seiring dengan penurunan mobilitas masyarakat akibat penerapan sejumlah kebijakan pembatasan sosial untuk mencegah penyebaran virus corona.