Bisnis.com, JAKARTA - Eko Rachmansyah Gindo sudah secara resmi mengajukan pengunduran diri dari jabatannya sebagai Direktur Utama PT Bank Bukopin Tbk. (BBKP).
Eko mengajukan pengunduran diri secara tertulis kepada manajemen pada 18 Mei 2020 lalu. Pengunduran diri Eko mendatangkan tanda tanya. Pasalnya, suratnya dia sampaikan justru di saat perseroan hendak melakukan aksi koorporasi berupa penambahan modal dan pergantian pemilik.
Ketika dikonfirmasi Bisnis ke nomor selular pribadinya, Eko belum memberikan komentar apapun.
Seperti diketahui, beberapa waktu terakhir Bank Bukopin disibukkan dengan rencana melakukan rights issue atau penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD).
Institusi perbankan asal Korea Selatan, Kookmin Bank, yang saat ini sudah menggenggam sebagian saham perseroan juga menyatakan siap menyerap rights issue dan melakukan negosiasi dengan pemegang saham pengendali saat ini, Bosowa Corporindo.
Pada 17 Mei malam, atau tepat sehari sebelum Eko mundur jadi dirut, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merilis keterangan bahwa Kookmin Bank akan menggantikan PT Bosowa Corporindo sebagai pemegang saham pengendali Bank Bukopin.
OJK menyatakan sudah ada informasi dari Bank Bukopin yang telah mencapai kesepakatan dengan calon investor tersebut dan penyesuaian kepemilikannya akan segera diproses oleh Otoritas.
Penguatan aspek permodalan dan likuiditas oleh pemegang saham dan atau investor, kata OJK, diperlukan agar Bank Bukopin dapat meningkatkan kesehatan bank dan menjaga kestabilan sistem keuangan.
Adapun, KB Financial Group dalam rilisnya menyampaikan komitmennya untuk mendukung pengembangan bisnis Bank Bukopin yang saat ini dikendalikan Grup Bosowa yang didirikan Aksa Mahmud, ipar Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Dukungan ini akan ditunjukan dengan kesiapan melakukan injeksi modal melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT) V yang telah disetujui untuk dilakukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Oktober 2019 lalu.
Dukungan ini akan ditunjukan dengan kesiapan melakukan injeksi modal melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT) V yang telah disetujui untuk dilakukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Oktober 2019 lalu.
Peningkatan modal dari PUT V diharapkan dapat membantu mengembangkan bisnis Bank Bukopin yang fokus pada segmen ritel, yaitu Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan segmen konsumer. Penambahan modal juga diharapkan membantu perusahaan untuk mempercepat pengembangan perbankan digital ke depan.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia yang dilihat Minggu, (17/5/2020), pemegang saham Bank Bukopin (BBKP) saat ini adalah PT Bosowa Corporindo (23,395 persen), Kookmin Bank Co., Ltd (21,996 persen), Negara Republik Indonesia (8,917 persen), dan Masyarakat (45,692 persen).
Bosowa Corporindo merupakan induk usaha perusahaan dari Bosowa Group, kelompok usaha yang menjalankan bisnis di 9 sektor usaha dengan lebih dari 40 anak perusahaan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel