Bisnis.com, JAKARTA - Pengamat menilai kinerja PT Bank Bukopin Tbk. akan semakin lebih baik dengan dukungan dominan dari Kookmin Bank Financial Intitution.
Sebagai informasi, Otoritas Jasa Keuangan memang telah menyampaikan keterangan tertulis bahwa otoritas akan segera memproses penyesuaian kepemilikan di BBKP yang telah mencapai kesepakatan dengan calon investor.
Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan Kookmin memiliki kemampuan finansial yang kuat guna mendukung kebutuhan modal Bank Bukopin tahun ini.
"Apalagi kita tahu perbankan secara keseluruhan termasuk Bank Bukopin sedang membutuhkan dukungan finansial yang tidak sedikit guna melakukan restrukturisasi dari debitur-debiturnya yang terkena dampak ekonomi pandemi virus corona," katanya kepada Bisnis, Kamis (21/5/2020).
Dia melanjutkan investor pun telah melihat prospek baik dari kemampuan Kookmin dalam mendukung Bukopin. Harga saham Bank bukopin melenjit 13% menjadi 148 pada penutupan perdagangan hari ini (21/5).
"Namun, untuk perbaikan lebih tinggi lagi masih banyak sentimen positif yang perlu diperbaiki di pasar, dan perseroan pun harus melakukan banyak pengembangan bisnis yang baik pasca penerbitan saham baru," imbuhnya.
Pengamat pasar modal yang juga Presiden Direktur CSA Institute Aria Santoso menyebutkan kinerja perseroan sudah mulai terlihat ada perbaikan sejak tahun lalu.
Pada tahun ini, meski ada sudah mulai ada perlambatan fungsi intermediasi secara industri, Bank Bukopin juga masih tetpa mampu tumbuh secara selektif dengan memanfaatkan fee based income untuk menggenjot laba.
"Saat ini kondisi perusahaan sampai full year 2019 cukup baik. Kemungkinan perlambatan pertumbuhan di semester pertama 2020 akan terlihat di laporan keuangan kuartal kedua," katanya.
Dia menyebutkan dominasi dari investor Korea Selatan pada bank yang telah dimodalinya merupakan hal yan biasa. Namun, dia mengatakan apresiasi yang lebih baik, akan muncul setelah pengangkatan direktur utama baru diangkat.
"Mungkin kita akan melihat sentimen pengangkatan dirut baru akan terlihat setelah tuntas RUPS. Namun, leadership dengan style dominan, akan menguntungkan investor selama demi kebaikan perusahaan. Bisa dipantau dampaknya nanti di kuartal berjalan," jelasnya.
Adapun, harga BBKP per 20 Mei 2020 berada di level Rp148, turun 5,13 persen. Harga juga masih lebih rendah 33,93 persen dari posisi akhir 2019. Price to earning ratio berada di posisi 7,79 kali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel