Bisnis.com, JAKARTA - Untung tak dapat diraih, malang tak bisa ditolak. Ungkapan lawas ini cukup untuk menggambarkan harapan yang buyar di tahun tikus logam. Ekspektasi pemulihan kinerja perusahaan selepas tahun politik yang melelahkan luntur karena laju perekonomian melambat akibat penyebaran virus corona (Covid-19).
Sektor konstruksi tidak luput dari perlambatan. Hingga kuartal I/2020, sektor konstruksi tumbuh 2,9 persen ; jauh di bawah pertumbuhan pada kuartal I/2019 sebesar 6 persen. Secara umum, produk domestik bruto pada kuartal I/2020 hanya tumbuh 2,97 persen.
Dalam tiga bulan pertama 2020, empat perusahaan konstruksi milik negara yang tercatat di Bursa Efek Indonesia masih bisa menuai kontrak baru dalam jumlah lumayan. Walakin, di kuartal II/2020, penundaan pelelangan bisa membuat BUMN karya gigit jari karena tak bisa mendulang kontrak baru. Secara umum, kondisi perekonomian di tiga kuartal sisa tahun ini diprediksi semakin sulit.