Ciputra Antisipasi Fase New Normal di Sektor Properti

Bisnis.com,22 Mei 2020, 12:20 WIB
Penulis: Ilham Budhiman
Rencana pengembangan Ciputra World Jakarta oleh Ciputra Group./https: www.newton2ciputra.id

Bisnis.com, JAKARTA — PT Ciputra Development Tbk., menyiapkan skenario antisipasi penerapan normal baru atau new normal di tengah mewabahnya virus corona baru atau Covid-19 yang belum teratasi.

Direktur Ciputra Development Harun Hajadi mengatakan bahwa pihaknya memastikan telah melakukan penyesuaian-penyesuaian baru menyusul tatanan kehidupan yang akan berubah pula mengikuti protokol wabah Covid-19 jika wacana new normal diterapkan.

"Ya, pasti akan banyak adjustment-adjusment baru. Kami masih meninjau existing property kami, terutama tentu yang banyak dikunjungi orang, seperti mal," katanya pada Bisnis, Kamis (22/5/2020).

Harun juga mengatakan bahwa dalam mengantisipasi normal baru tersebut pihaknya sudah mengimbau para penyewa di mal untuk melakukan penyesuaian tersebut. Hal ini bertujuan untuk menghindari penularan Covid-19 di lingkungan mal.

Menurut dia, Ciputra pada dasarnya siap menghadapi fase normal baru di sektor properti meskipun tidak semua bisa dilakukan secara maksimal. 

"Kami pasti siap. Yang mungkin tidak bisa langsung diimplementasikan adalah yang berhubungan dengan teknologi baru karena masih proses pembuatan," ujarnya.

Selain itu, hambatan lain yang dihadapi sektor properti adalah belum semua proses transaksi bisa dilakukan secara digital. Namun, semua itu bisa diatasi dengan penerapan protokol Covid-19 secara ketat.

"Seperti kalau notaris tetap harus berhadapan [tatap muka], tetapi, menurut saya, karena transaksi properti itu transaksi nilai besar, pembeli tidak keberatan untuk ke notaris, yang penting kan ada jarak, dan protokol lainnya kita jalankan," kata dia.

Konsep new normal memungkinkan sejumlah sektor bekerja seperti mula, tetapi dengan protokol kesehatan yang ketat. Hanya saja, implementasi ini harus diiringi tingkat penularan atau reproduction number (R0) di bawah angka 1 seusai dengan anjuran World Health Organization.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Zufrizal
Terkini