Akhir Pekan, Wall Steet Ditutup Menguat Tipis

Bisnis.com,23 Mei 2020, 04:10 WIB
Penulis: Rivki Maulana
Tanda Wall Street tampak di depan Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS./ Michael Nagle - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa saham di  Amerika Serikat (AS) menguat pada perdagangan Jumat (22/5/2020) setelah bergejolak dalam sepekan, didorong oleh optimisme pembukaan kembali perekonomian dan babak baru tensi dagang antara China dan AS.

Berdasarkan data Bloomberg,  indeks S&P 500 ditutup menguat 0,24 persen sedangkan Dow Jones Industrial Average turun 0,04 persen. Adapun indeks Nasdaq naik 0,43 persen.

Nasdaq mengakhiri akhir pekan dengan penguatan berkat saham emiten teknologi. Adapun saha Johnson & Johnson dan Caterpillar membebani Dow Jones.

Pasar saham bergerak naik-turun ketika pelaku pasar mengantisipasi ketegangan Washington dan Beijing setelah China memberlakukan undang-undang keamanan nasional di Hong Kong.

Candice Bangsund, manajer portofolio alokasi aset global di Fiera Capital Corp mengatakan pergerakan pasar saham tak lepas dari dorongan likuiditas para pelaku pasar. 

"Kami telah melihat dukungan yang belum pernah terjadi sebelumnya dari para pembuat kebijakan dan itulah yang telah mendorong kenaikan baru-baru ini, dan membuka kembali ekonomi utama," ujarnya seperti dilansir dari Bloomberg, Sabtu (23/5/2020).

Investor mendap angin segar setelah Chief of National Institute of Allergy & Infectious Diseases Anthony Fauci mengatakan dia tidak mendukung penguncian yang berkepanjangan. Pernyataan itu menjadi sinyal bahwa lockdown akan dilonggarkan dan perekonomian kembali dibuka.

Sebelumnya pada Kamis (21/5/2020), indeks S&P 500 ditutup melemah seiring langkah Presiden Donald Trump yang semakin jelas bersikap keras terhadap China demi mendulang suara pada pemilu mendatang. Trump menyalahkan China atas kegagalan mencegah pandemi.

China sejauh ini telah menanggapi tuduhan Trump yang menyebut Perdana Menteri China Xi Jinping berada di balik serangan disinformasi dan propaganda terhadap AS dan Eropa. 

Secara umum, pasar saham global naik sekitar 30 persen dari posisi terendah pada Maret 2020. Semua itu didorong oleh langkah pemberian stimulus dari bank sentral di seluruh dunia. Hal itu tak pelak memantik optimisme bahwa perekonomian akan pulih dengan cepat.

"Pasar [saham] menunjukkan tanda-tanda kelelahan dan itu masuk akan mengingat bagaimana pola 'V' di pasar saham telah terbentuk," ujar Yousef Abbasi, ahli strategi pasar global di INTL FCStone

Berikut perkembangan terkini pasar di akhir pekan :

Saham

Mata Uang

Obligasi

Komoditas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rivki Maulana
Terkini