Pulihkan Perekonomian, Australia Siapkan Pelatihan Keterampilan Kerja

Bisnis.com,26 Mei 2020, 14:54 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Presiden Jokowi bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison, didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kiri) Senin (10/2/2020)./Biro Pers Sekretariat Presiden

Bisnis.com, JAKARTA – Perdana Menteri Australia Scott Morrison menguraikan rencananya untuk membentuk kembali ekonomi Australia pascawabah Corona, dengan menekankan pada pelatihan keterampilan kerja yang lebih baik penting untuk perubahan pasar tenaga kerja.

Dalam pidatonya di National Press Club, Selasa (26/5/2020), Morrison menyerukan perbaikan pendidikan kejuruan sehingga lebih responsif terhadap kebutuhan bisnis. Dia juga mengumumkan kelompok kerja baru untuk membahas reformasi hubungan industri selama empat bulan ke depan.

Morrison mengisyaratkan bahwa dukungan fiskal yang sangat besar untuk membantu perekonomian melalui krisis Covid-19 ada batasnya, tetapi pemerintah akan fokus mengatur ulang ekonomi untuk pertumbuhan dalam tiga hingga lima tahun ke depan.

Deregulasi reformasi pajak dan harga energi yang lebih murah adalah bagian dari agenda Morrison, tetapi pidatonya berfokus pada reformasi keterampilan dan hubungan di tempat kerja.

“Kami membutuhkan warga Australia yang lebih terlatih untuk lapangan pekerjaan yang dipersiapkan oleh bisnis. Kita semua harus berlatih kembali untuk hidup dan bekerja untuk menciptakan ekonomi dan masyarakat yang berkelanjutan di tengah dampak virus,” ungkap Morrison, seperti dikutip Bloomberg.

Program JobMaker

Program yang disebut JobMaker ini akan fokus pada menghubungkan pendanaan pendidikan dengan keterampilan yang dibutuhkan oleh bisnis, menyederhanakan sistem pendidikan tinggi untuk menciptakan lebih banyak konsistensi antara yurisdiksi negara, meningkatkan transparansi pendanaan dan meningkatkan antara koordinasi dana dan subsidi.

Sebagai bagian dari agenda reformasi hubungan industri yang diluncurkan oleh Morrison, Jaksa Agung Australia Christian Porter akan memimpin sekelompok pengusaha, kelompok industri, perwakilan karyawan, dan pemerintah untuk melakukan penyederhanaan penghargaan, menggiatkan perjanjian kerja sama, menangani penerimaan manfaat bagi karyawan dan pekerja tetap, serta penegakan hukum.

"Tujuannya sederhana: untuk mengeksplorasi dan menemukan jalan menuju reformasi yang masuk akal dan bertahan lama, dengan hanya satu tujuan - membuat lapangan kerja," katanya.

PM Australia ingin menghidupkan kembali sebagian besar perekonomian pada bulan Juli, saat seluruh negara bagian dan wilayah menyelesaikan tiga tahap pelonggaran pembatasan aktivitas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini