Indeks Bisnis-27 Masuk Fase Uptrend, Simak Rekomendasi Saham Pilihannya

Bisnis.com,26 Mei 2020, 17:12 WIB
Penulis: M. Nurhadi Pratomo
Karyawan di dekat papan elektronik yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Kamis (26/3/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com,JAKARTA— Indeks Bisnis-27 dapat memasuki fase uptrend apabila para pelaku pasar menyambut positif era normal yang baru atau new normal. Sejumlah saham layak dipertimbangkan oleh investor untuk dikoleksi dalam jangka panjang.

Berdasarkan data PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Bisnis-27 menguat 8,47 poin atau 2,18 persen ke level 396,05 pada akhir sesi, Selasa (26/5/2020). Pergerakan itu juga sejalan dengan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang menguat 1,78 persen ke level 4.626,799.

Dari data yang dihimpun Bisnis, 21 konstituen Indeks Bisnis-27 yang mampu mencetak imbal hasil positif pada perdagangan, Selasa (26/5/2020). 

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan pergerakan indeks Bisnis-27 hampir menyerupai IHSG. Pihaknya menilai seharusnya indeks tersebut memasuki fase markup atau uptrend dalam waktu dekat.

“Jika investor menyambut a new normal era dengan positif, maka seyogyanya indeks Bisnis-27 bisa memasuki fase markup atau uptrend,” jelasnya kepada Bisnis, Selasa (26/5/2020).

Nafan menyebut terdapat sejumlah saham konstituen indeks Bisnis-27 yang dapat dilirik investor untuk jangka panjang. Emiten tersebut yakni ASII, BBNI, BBRI, dan GGRM dengan target harga  Rp6.100, Rp6.675, Rp3.520, Rp66.125.

Selanjutnya Nafan juga merekomendasikan saham SMGR, TLKM, UNTR, dan UNVR dengan target harga masing-masing, Rp11.200, Rp4.000, Rp25.700, dan Rp10.175.

“Semuanya [target harga] dalam jangka panjang,” jelasnya.

Sebagai catatan, Indeks Bisnis-27 berisi 27 anggota konstituen yang mewakili seluruh sektor saham di pasar modal Indonesia. Evaluasi anggota indeks itu dilakukan setiap enam bulan sekali atau dua kali dalam setahun.

Penyusunan Indeks Bisnis-27 ini menggunakan metodologi market value weighted index dengan mempertimbangkan assessment pada aspek fundamental untuk mengukur kinerja perusahaan, teknikal pada data perdagangan secara historis, dan aspek akuntabilitas konstituen yang berdasarkan pada good corporate governance.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rivki Maulana
Terkini