Terdampak Covid-19, McLaren Putus 1.200 Pekerja

Bisnis.com,27 Mei 2020, 11:24 WIB
Penulis: News Editor
Logo McLaren di Sirkuit Melbourne, Australia./Antara-Reuters-Edgar Su

Bisnis.com, JAKARTA - Dampak pandemi Covid-19 menghantam produsen otomotif dunia, tidak terkecuali McLaren yang terpaksa harus memutus hubungan kerja (PHK) 1.200 pekerjanya, yang sebagian besar di Inggris.

Balapan Formula 1 telah ditangguhkan, sementara pesanan untuk supercar McLaren telah jatuh karena pandemi.

McLaren mengatakan telah "sangat terpengaruh" oleh krisis. Perusahaan mengatakan telah bekerja keras untuk memotong biaya dan menghindari PHK.

"Tapi kami sekarang tidak punya pilihan lain selain mengurangi ukuran tenaga kerja kami," kata ketua McLaren Paul Walsh dalam sebuah pernyataan, dikutip dari sejumlah media Inggris.

Menanggapi pandemi COVID-19, McLaren Automotive telah menangguhkan produksi di fasilitas manufaktur Inggris dengan sejak Maret lalu.

Tindakan itu diambil untuk memastikan keselamatan tenaga kerja McLaren sesuai dengan saran pemerintah setempat dan agar perusahaan berada pada posisi yang tepat untuk melanjutkan operasi semulus mungkin di masa depan.

Pemangkasan pekerja 1.200 orang itu terbilang masif bagi McLaren yang sekarang total mempekerjakan 1.400 orang.

McLaren Automotive produsen modern sport car yang lahir dari McLaren Racing, perusahaan yang dibangun oleh pebalap Bruce McLaren di Surrey, Inggris 1963.

Perusahaan merek Inggris ini berbasis di McLaren Technology Centre di Woking, Surrey. Produk utama perusahaan adalah supercar, di samping model sport, seri utimate, dan GT.

Di segmen sport, McLaren memiliki model 600LT and 600LT Spider, 570S and 570S Spider, 570GT, dan 540C. Adapun di kelas mobil super ada 765LT, 720S dan 720S Spider. Di segmen ultimate, McLaren punya Senna and Senna GTR, Speedtail, dan Elva. McLaren juga memiliki model GT.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini