Kantongi THR, Bagaimana Penempatannya untuk Asuransi?

Bisnis.com,27 Mei 2020, 20:31 WIB
Penulis: Wibi Pangestu Pratama
Foto Multiple Exposure karyawan saat beraktivitas di Kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Jakarta, Selasa (11/02/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Pengalokasian dana untuk tabungan yang memiliki proteksi atau perlindungan dinilai perlu dilakukan dalam kondisi pandemi. Masyarakat dapat menambah alokasi tabungan dan meninjau ulang polis asuransi yang diperlukan.

Chief Marketing & Product Management PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia Vivin Arbianti menjelaskan bahwa dalam kondisi ekonomi yang terganggu akibat pandemi virus corona, masyarakat harus benar-benar bijak dalam mengelola pengeluaran. Hal tersebut berlaku baik bagi yang penghasilannya masih terjaga, terlebih bagi yang terganggu oleh kondisi saat ini.

Menurut Vivin, Tunjangan Hari Raya (THR) yang masih dikantongi masyarakat dapat dimanfaatkan untuk tabungan atau investasi sehingga dana tersebut menjadi lebih produktif dibandingkan dengan dibelanjakan. Apalagi, saat ini terdapat sejumlah bidang usaha yang terdampak Covid-19, sehingga karyawan tidak menerima THR secara penuh atau bahkan tidak mendapatkannya, sehingga perlu dikelola dengan baik.

"Yang biasanya ada budget untuk makan di luar, membeli baju baru, transportasi mudik, ini semua bisa ditabung atau diinvestasikan sehingga lebih produktif. Mungkin sebelumnya hanya 10 persen [dari total pendapatan] untuk alokasi tabungan, kini bisa ditambah menjadi 20 persen, bahkan 30 persen, tentu saja dengan memilih jenis tabungan dan investasi apa yang tepat," ujar Vivin kepada Bisnis, Rabu (27/5/2020).

Dia menjelaskan bahwa dalam kondisi pandemi yang diliputi ketidakpastian, masyarakat dapat memilih jenis tabungan yang memiliki proteksi atau perlindungan asuransi karena mengandung nilai investasi. Jika masyarakat menginginkan imbal hasil yang lebih tinggi, mereka dapat memilih polis asuransi unit-linked yang disertai dengan investasi.

"Semakin tingginya risiko-risiko atas penyakit kritis menambah kesadaran masyarakat untuk mengalokasikan dananya lebih ke proteksi. Berhemat adalah suatu langkah prioritas dalam kondisi saat ini," ujarnya.

Menurut Vivin, masyarakat perlu mempertimbangkan berbagai jenis asuransi yang diperlukan dan mengatur alokasi dana untuk itu. Dia menjelaskan bahwa masyarakat yang masih memiliki anak kecil, perlu mengalokasikan dana sejak dini untuk asuransi pendidikan agar terdapat proteksi dari risiko gangguan finansial.

Lalu, masyarakat pun perlu meninjau batas cakupan dari asuransi kesehatan, baik yang sudah dimiliki maupun yang hendak dibeli. Apabila diperlukan, masyarakat dapat memperluas manfaaat dengan mencakup proteksi terhadap penyakit kritis.

"Alokasikan tambahan dana untuk meng-upgrade asuransi kesehatan. Apalagi jika usia masih muda, biaya asuransinya akan semakin murah," ujar Vivin.

Dia menjelaskan bahwa masyarakat sebaiknya menunda pembelian barang-barang konsumtif dalam kondisi saat ini. Berbagai dana yang belum dipakai karena penghematan, juga uang THR yang masih dikantongi, dapat dimanfaatkan untuk jaminan masa depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini