Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk. memproyeksikan penyaluran kredit kendaraan bermotor dan outstanding kartu kredit akan terus mengalami pelemahan.
Berdasarkan laporan keuangan kuartal I/2020, Bank BCA membukukan portofolio kredit yang tumbuh 12,3 persen dibandingkan periode sama tahun lalu (year on year) menjadi Rp612,2 triliun.
Pertumbuhan tersebut terutama didukung oleh kredit korporasi yang meningkat 25,4 persen yoy menjadi Rp260,4 triliun. Sementara itu, kredit komersial dan UKM naik 5,0 persen yoy menjadi Rp191,2 triliun.
Hal yang menjadi catatan adalah kredit konsumer yang tumbuh moderat sebesar 3,0 persen yoy menjadi Rp154,9 triliun, sejalan dengan tren pertumbuhan pembelian rumah dan otomotif yang lambat.
Pada segmen kredit konsumer, KPR tumbuh 7,0 persen yoy menjadi Rp92,5 triliun, KKB turun 2,1 persen yoy menjadi Rp47,2 triliun, dan outstanding kartu kredit turun 3,7 persen yoy menjadi Rp12,4 triliun.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan pelemahan KKB dan kartu kredit sejalan dengan penerapan pembatasan sosial skala besar (PSBB) di kota-kota besar. Penerapan PSBB membuat masyarakat mengurangi penggunaan kartu kredit dan cenderung beralih ke digital payment.
Selain itu, penjualan mobil dan motor, berdasarkan informasi yang dia dapat menurun 70 persen hingga 80 persen.
"Kami perkirakan ke depan kedua sektor ini [KKB dan KK], akan melemah terus," katanya dalam paparan secara virtual, Rabu (27/5/2020).
Jahja mengakui, dalam rangka hari jadi BCA ke-63 yang dilakukan Februari 2020 lalu, pihaknya telah mengadakan expo yang memudahkan nasabah untuk membeli KPR maupun KKB. Namun, penambahan volume KPR dan KKB tersebut terhadap portofolio kredit BCA baru akan tercermin pada bulan setelah Maret 2020.
"Jadi, memang nampak bertahap secara umum," sebutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel