Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Central Asia Tbk. menyatakan tidak akan melakukan penyuntikan modal terhadap anak usaha pada tahun ini karena rasio kecukupan modal anak usaha dinilai masih solid.
Direktur Keuangan BCA Vera Eve Lim mengatakan pada tahun lalu perseroan telah melakukan penyuntikan modal ke dua anak usaha, yaitu Bank BCA Syariah sebesar Rp1 triliun dan Bank Royal yang saat ini memiliki modal Rp1,3 triliun.
Menurut Vera, anak usaha BCA memiliki rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) sebesar 25 persen dari ketentuan modal inti minimum sebanyak Rp3 triliun. Bank BCA juga punya alasan untuk tidak memenuhi aturan modal inti Rp3 triliun.
Hal itu lantaran, anak usaha di bawah Bank BCA merupakan bank umum kelompok usaha (BUKU) IV. Anak usaha disebut akan memiliki manajemen risiko yang lebih terintegrasi dan dilihat langsung ke induk perusahaan.
"Sementara kami melihat karena suntikan modal baru dilakukan ke Bank Digital BCA dan Bank BCA Syariah. Kami pikir cukup tahun ini," katanya dalam paparan virtual, Rabu (27/5/2020).
Sementara itu, Bank BCA telah mengubah nama Bank Royal menjadi Bank Digital BCA. Rencananya, Bank Digital BCA akan melakukan soft launching pada semester II/2020.
Soft opening tersebut dilakukan untuk melakukan percobaaan internal dengan menyesuaikan sejumlah aplikasi sebelum dirilis ke masyarakat umum.
"Sejauh ini kita rencana semester kedua/2020, bulan berapa kita tunggu tanggal mainnya," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel