Digitalisasi Perbankan Makin Penting di Era 'New Normal'

Bisnis.com,27 Mei 2020, 20:30 WIB
Penulis: Maria Elena
Warga melintas di depan logo Bank DKI di Jakarta, Selasa (5/5/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Penyerapan tenaga kerja di industri perbankan dinilai masih akan mengalami tantangan meski memasuki situasi kenormalan baru (New Normal) di masa pandemi Covid-19.

Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan berpendapat pemanfaatan teknologi informasi atau adaptasi industri 4.0 telah dilakukan perbankan sebelum memasuki zaman normal yang baru. 

Kondisi tersebut menyebabkan bank mulai mengurangi kantor-kantor cabang dan penambahan karyawan juga cenderung tidak meningkat. Apalagi dengan adanya new normal, Trioksa menilai bank akan banyak menggunakan teknologi dalam menjalankan aktivitas bisnisnya.

"Kecuali bila memang ada kondisi di mana bank tetap mengharuskan adanya karyawan yang hadir untuk melayani debitur atau nasabah," katanya kepada Bisnis, Rabu (27/5/2020).

Menurutnya, perbankan juga pasti akan melakukan review setelah penerapan work from home yang sudah berlangsung selama tiga bulan. Dia menyebut, adaptasi sistem yang terbukti efektif dan efisien pasti bakal dilanjutkan kalangan perbankan.

Dia menambahkan, perubahan pola bisnis ke arah digitalisasi yang semakin masif pasti akan terjadi pada bank-bank besar memasuki kondisi kenormalan baru. 

"Sebelum WFH akibat pandemi, bank-bank terutama bank besar sudah mengarah ke sana [digitalisasi], tapi dengan new normal maka bank sudah lebih dari sisi teknologi," jelas Trioksa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rivki Maulana
Terkini