Ekonomi AS Mulai Berputar, IHSG Melenggang di Zona Hijau

Bisnis.com,28 Mei 2020, 12:54 WIB
Penulis: Dhiany Nadya Utami
Pengunjung mengamati papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (15/4/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Sentimen positif atas roda perekonomian Amerika Serikat yang mulai berputar kembali membuat Indeks Harga Saham Gabungan melenggang di zona hijau sepanjang perdagangan sesi I, Kamis (28/5/2020).

Indeks terpantau langsung melesat sejak awal pembukaan pasar. Pada penutupan sesi I, IHSG mengakhiri lajunya di level 4728,47, naik 86,92 poin atau 1,87 persen dibandingkan penutupan Rabu (27/5/2020) yang berada di level 4641,55.

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji mengatakan pembukaan kembali ekonomi di Amerika Serikat meningkatkan sentimen positif di pasar.  Menurutnya sentimen ini lebih kuat bahkan mampu meredam kekhawatiran akan naiknya tensi antara AS-China.

Nafan juga menyebut bahwa penguatan seiring dengan situasi pasar global yang merespons positif berbagai program stimulus yang digelontorkan negara-negara untuk mengantisipasi dampak dari pandemi Covid-19. 

“Selain itu pasar merespon positif  periode dividen,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (28/5/020)

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, hampir seluruh sektor menguat pada perdagangan paruh pertama ini. Sektor property melesat dengan penguatan 4,18 persen, diikuti oleh sektor finansial yang naik 3,6 persen dan industri dasar yang menguat 2,65 persen.

Sebaliknya, sektor pertambangan dan sektor infrastuktur menjadi penahan laju indeks. Keduanya terkoreksi 0,17 persen dan 0,52 persen.

Adapun dari seluruh saham yang diperdagangkan, sebanyak 212 saham menghijau, 154 memerah, dan 156 lainnya bergeming.

Total transaksi yang terjadi sepanjang sesi I mencapai Rp6,95 triliun, dengan aksi jual bersih investor asing yang mencapai Rp115,16 miliar di seluruh market.

Saham-saham perbankan berkapitalisasi besar mendominasi daftar saham yang paling banyak dibeli asing sepanjang sesi I antara lain PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. alias BBRI (Rp371,2 miliar), PT Bank Central Asia Tbk. atau BBCA (Rp323,5 miliar), dan PT Bank Mandiri Tbk. atau BMRI (34,5 miliar).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rivki Maulana
Terkini