Hindari Kelebihan Stok, Aktivitas Ekspor Ikan Dipacu Lagi

Bisnis.com,31 Mei 2020, 14:55 WIB
Penulis: Rahmad Fauzan
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan nilai ekspor hasil perikanan Indonesia pada Maret 2020 mencapai US$427,71 juta atau meningkat 6,34 persen dibandingkan dengan ekspor Februari 2020. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah membuka keran ekspor ikan sejak 3 pekan belakangan, untuk menghindari kelebihan stok di tengah pandemi virus corona (Covid-19).

Safri Burhanuddin, Deputi Bidang Koordinasi SDM, Iptek, dan Budaya Maritim Kemenko Kemaritiman dan Investasi, mengatakan distribusi hasil panen ikan di Tanah Air sempat terkendala karena terganggu pendemi Covid-19.

"Kendala [selama Covid-19] muncul di distribusi hasil panen. Ikan melimpah, harga menurun dan permintaan berkurang karena karena restoran dan hotel tidak tutup," ujar Safri dalam konferensi pers yang diadakan Minggu (31/5/2020).

Aktivitas ekspor ikan dilakukan oleh PT Perikanan Nusantara (Perinus) dan Perusahaan Umum Perikanan Indonesia (Perindo), setelah surat dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terkait dengan pengambilan produk tangkapan masyarakat dikeluarkan.

Adapun, tren ekspor ikan Indonesia sebenarnya tercatat melaju positif pada masa pandemi, atau setidaknya hingga Maret 2020.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan nilai ekspor hasil perikanan Indonesia pada Maret 2020 mencapai US$427,71 juta atau meningkat 6,34 persen dibandingkan dengan ekspor Februari 2020. Apabila dibandingkan dengan Maret 2019, nilai ekspor pada April meningkat 3,92 persen.

Sementara itu, volume ekspor hasil perikanan mencapai 105.200 ton atau meningkat 15,37 persen dibandingkan dengan ekspor Februari 2020. Jika dibandingkan Maret 2019 meningkat 4,89 persen.

Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia selama Januari-Maret 2020 mencapai US$1,24 miliar atau meningkat 9,82 persen dibandingkan dengan periode yang sama 2019. Demikian pula volume ekspor Januari-Maret 2020 mencapai 295.130 ton atau meningkat 10,96 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019.

Amerika Serikat menempati urutan pertama dari lima negara tujuan utama ekspor selama Januari–Maret 2020. Nilai ekspor ke Negeri Paman Sam tersebut mencapai US$508,67 juta dan menguasai porsi 40,97 persen dari total ekspor.

Di peringkat kedua, ada China, di mana nilai ekspor RI pada perode tersebut mencapai US$173,22 juta. Ketiga ada negara-negara di Asean dengan nilai ekspor US$162,29 juta,

Selanjutnya, terdapat Jepang di mana nilai ekspor RI ke negara itu mencapai US$143,82 juta dan Uni Eropa dengan nilai US$82,05 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini