Corona Berakhir, Singapura Kurangi Ketergantungan Terhadap Pekerja Asing

Bisnis.com,01 Jun 2020, 14:10 WIB
Penulis: Duwi Setiya Ariyanti
Sejumlah orang berjalan di Marina Bay Singapura pada 12 Februari 2020, ketika wabah corona mulai menyergap negara pulau itu./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA— Singapura akan mengurangi ketergantungannya terhadap pekerja asing dengan meningkatkan teknologi otonom setelah pandemi virus corona berakhir.

Dikutip dari Bloomberg, Senin (1/6/2020), Menteri Keuangan II Singapura Indranee Rajah mengatakan ekonomi pascapandemi virus corona harus mengurangi kerja manual dan menambah praktik otonom.

“Populasi lokal bisa mengerjakan lebih banyak pada kegiatan dengan nilai tambah tinggi,” ujarnya.

Topik tentang pekerja asing menjadi utama karena infeksi virus corona menyebar di antara tempat tinggal pekerja asing yang menyumbang 90 persen terhadap total kasus. Adapun, Singapura memiliki 35.000 kasus corona.

Terkait dengan transisi penggunaan teknologi, dia menyebut perlu mendesain ulang sistem infrastruktur dengan investasi yang fokus pada kerja sama energy bersih, layanan kesehatan, teknologi informasi dan komunikasi sambil mempersiapkan kebijakan yang tepat.

“Namun, ini harus dilakukan bertahap dengan peringatan karena kami tidak bisa menarik semua pekerja secara tiba-tiba,” katanya.

Dia pun menjelaskan tentang program kerja sama kampus manajemen di Singapura dengan World Bank. Kerja sama tersebut akan fokus pada pelatihan orang lansia dan pemerintah daerah level menengah untuk melakukan persiapan.

Meskipun terdampak pandemi, sumber pendanaan internasional tetap tersedia dan sangat ingin mendukung energi bersih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Duwi Setiya Ariyanti
Terkini