Bursa Asia Menguat, Indeks Hang Seng Naik 3 Persen

Bisnis.com,01 Jun 2020, 09:40 WIB
Penulis: Lorenzo Anugrah Mahardhika
Seorang pejalan kaki berjalan melewati papan ticker elektronik yang menampilkan angka harga saham di luar kompleks Exchange Square di Hong Kong./ Justin Chin - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Hong Kong memimpin pergerakan positif di bursa Asia pada pembukaan hari ini.

Hal tersebut terjadi setelah pada Jumat (29/5/2020) lalu, Presiden AS Donald Trump urung memberikan sanksi yang kuat kepada China karena pemberlakuan UU Keamanan yang baru di Hong Kong.

Dilansir dari Bloomberg pada Senin (1/6/2020), indeks Hang Seng Hong Kong mengalami kenaikan hingga 3 persen. Tren positif ini juga diikuti oleh indeks Kospi Seoul yang tumbuh 1,4 persen disusul oleh Topix Jepang dan S&P/ASX200 yang masing-masing naik 0,3 persen.

Sementara itu, pasar berjangka AS berhasil pulih dari pelemahan yang sempat terjadi. Hal tersebut seiring dengan investor yang mempertimbangkan dampak dari protes di beberapa kota di AS atas kematian George Floyd yang berpotensi meningkatkan angka kasus positif virus corona dan menghambat pemulihan ekonomi.

Eskalasi tensi antara AS dan China bulan lalu mengancam tren pemulihan pasar saham global. Meskipun penuh dengan retorika, pidato Trump tidak memiliki kebijakan terarah yang akan berdampak langsung kepada Beijing.

Sementara itu, nilai dollar AS dan harga minyak mentah juga mengalami penurunan. Harga minyak West Texas Intermediate crude turun 0.9 persen ke kisaran US$35.18 per barrel.

Di Australia, bank sentral setempat diperkirakan akan mempertahankan kebijakan-kebijakannya pada pengumuman Selasa (2/6/2020) esok. Hal serupa kemungkinan juga akan terjadi pada Kanada untuk mengevaluasi progres kebijakan yang sudah dijalankan.

Sementara itu, Bank Sentral Eropa diperkirakan akan menambah 500 miliar Euro dalam upaya penyelamatan ekonomi kawasan tersebut. Adapun laporan ketenagakerjaan di AS pada Jumat mendatang kemungkinan akan mencatatkan angka pengangguran tertinggi di Negeri Paman Sam sejak tahun 1930an, yakni di kisaran 19,6 persen.

Berikut adalah pergerakan-pergerakan pasar lain:

Mata Uang

Obligasi

Komoditas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rivki Maulana
Terkini