Terdepak dari MSCI, Kapitalisasi Pasar Empat Emiten di Bursa Singapura Merosot

Bisnis.com,01 Jun 2020, 11:21 WIB
Penulis: Lorenzo Anugrah Mahardhika
Singapore Exchange./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Empat saham bluechip Singapura kehilangan kapitalisasi pasar senilai US$613 juta atau Sin$863 juta pada Jumat (29/5/2020). Kapitalisasi pasar turun setelah  empat emiten itu terdepak dari  indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI).

Dilansir dari Bloomberg pada Senin (1/6/2020), dua dari empat perusahaan yang dihapus dari indeks MSCI tersebut, Singapore Press Holdings Ltd. dan Sembcorp Industries Ltd. berada di indikator oversold berdasarkan indikator teknikal. Sementara itu,  dua saham lainnya, ComfortDelGro Corp. and SATS Ltd., juga nyaris mendekati level tersebut.

Kapitalisasi pasar empat emiten di Bursa Singapura turun berkisar SIn$130 juta s.d Sin$286 juta.

Head of Asian Research di United First Partners Justin Tang mengatakan, penurunan nilai saham terhadap perusahaan yang dihapuskan oleh MSCI kian diperparah dengan dampak langsung dari pandemi virus corona.

MSCI mengumumkan penambahan dan penghapusan perusahaan dari daftar sahamnya pada peninjauan semi tahunan pada 12 Mei 2020 lalu. Perubahan daftar akan mulai berlaku setelah penutupan perdagangan pada 29 Mei 2020.

Saham Singapore Press tersungkur di level terendah sejak tahun 1992 pada Jumat lalu. Sementara itu, Sembcorp Industries juga mencatatkan harga terendah sejak 2004 dan ComfortDelGro juga menorehkan perolehan terendah dalam lima minggu terakhir.

Adapun Mapletree Logistics Trust, satu-satunya perusahaan pendatang baru pada daftar benchmark MSCI anjlok 2,4 persen pada perdagangan hari Senin. Hal tersebut terjadi setelah perusahaan tersebut mencatatkan harga tertinggi pada perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan hari ini, saham Singapore Press terpantau stabil, sementara ComfortDelGro dan SATS tidak mengalami perubahan signifikan. Adapun, saham Sembcorp Industries naik 2,4 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rivki Maulana
Terkini