Harga Emas Berpeluang Menguat, Incar US$1.744

Bisnis.com,02 Jun 2020, 10:24 WIB
Penulis: Finna U. Ulfah
Emas batangan di Pabrik Pemisahan Emas dan Perak Austria 'Oegussa' di Wina, Austria./ REUTERS - Leonhard Foeger

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas berpeluang bergerak naik dalam jangka pendek karena sentimen pelemahan dolar AS dibalik memburuknya kerusuhan di Amerika Serikat dan memanasnya ketegangan antara AS dengan Tiongkok.

Berdasarkan data Bloomberg, pada Selasa (2/6/2020) pukul 10.10 WIB, harga emas Comex kontrak Agustus 2020 naik tipis 0,07 persen ke posisi US$1.751,3 per troy ounce. Sementara itu harga emas di pasar spot koreksi 0,03 persen ke level US$1.739,03 per troy ounce.

Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan mata uang Negeri Paman Sam di hadapan enam mata uang utama dunia lainnya rebound 0,07 persen ke posisi 97,896.

Analis Monex Investindo Futures Faisyal menyampaikan harga emas berpeluang bergerak naik dalam jangka pendek karena sentimen pelemahan dolar AS dibalik memburuknya kerusuhan di Amerika Serikat.

Selain itu, Paman Sam menghadapi situasi memburuknya ketegangan antara AS dengan Tiongkok setelah Beijing melakukan aksi dengan meminta perusahaan BUMN-nya untuk menghentikan sementara pembelian kedelai dan daging babi dari AS.

"Ini memicu kekhawatiran akan ketidakpastian perjanjian dagang fase pertama diantara mereka," paparnya dalam publikasi riset, Selasa (2/6/2020).

Secara teknikal, harga emas masih masih akan bergerak naik selama harga bergerak di atas level indikator moving average 50-100-200 di dalam grafik 4 jam.

Untuk sisi atasnya, level resisten terdekat berada di 1744, menembus ke atas dari level tersebut berpotensi memicu kenaikan lanjutan ke 1751 sebelum menargetkan resisten kuat di 1763.

Sementara itu jika bergerak turun, level support terlihat di 1734, menembus ke bawah dari level tersebut berpotensi memicu penurunan lanjutan ke 1727 sebelum membidik support kuat di 1715.

Level support : 1734 - 1727 - 1715
Level resistan : 1744 - 1751 - 1763

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini