Virus Corona Hantam Pasar Mobil Bekas AS

Bisnis.com,02 Jun 2020, 09:48 WIB
Penulis: Dionisio Damara
Pengunjung melintas di samping deretan bursa mobil bekas di Jakarta, Minggu (4/2). Tren penjualan mobil bekas di 2018 diprediksi meningkat disebabkan naiknya ragam produksi mobil baru terutama segemen Low Cost Green Car (LCGC). /Bisnis.com-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Ketidakpastian yang dipicu oleh wabah virus corona (Covid-19) telah memengaruhi setiap lini ekonomi, termasuk industri mobil bekas atau mobkas di Amerika Serikat.

Berdasarkan data Biro Sensus Amerika Serikat (AS), dikutip dari Scnews, Selasa (2/6/2020), penjualan ritel mobkas pada Maret 2020 anjlok lebih dari 20 persen secara tahunan. Terakhir kali penjualan mobkas turun drastis ketika AS dilanda resesi pada 2008.

Penelitian dari perusahaan riset otomotif Manheim menunjukkan harga grosir mobkas mengalami penurunan lebih dari 11 persen pada April, sebagai respons terhadap lemahnya permintaan pasar.

Sementara itu, menurut analisis CoPilot, yang mengumpulkan data daftar mobil secara real-time di 46.000 dealer di AS, harga eceran mobkas turun 3,6 persen secara nasional di sepanjang Januari-Mei 2020.

Para ahli dari Kelley Blue Book menyatakan rendahnya penurunan harga eceran  pada Januari-Mei 2020 terjadi karena sebagian besar dealer menghindari pembelian inventaris baru dalam beberapa minggu terakhir. Para dealer juga tidak terburu-buru memotong harga sebagai cara untuk memindahkan inventaris.

Namun, analisis dari Max Digital memperkirakan kombinasi dari rekam jejak pasokan, rusaknya kepercayaan konsumen, dan beragam insentif pembelian mobil baru akan menciptakan badai sempurna yang menyebabkan harga eceran mobkas turun tajam dalam beberapa minggu mendatang.

Mekipun terdapat sedikit penurunan harga eceran di tingkat nasional, sejumlah negara bagian AS sudah mengalami penurunan tajam daripada yang lain. Sepanjang Januari-Mei, masing-masing wilayah negara bagian AS mengalami penurunan harga mulai dari 1 persen hingga 5 persen.

Negara-negara bagian dengan penurunan terbesar, termasuk Utah, Delaware, dan Florida, yang semuanya mengalami penurunan lebih besar dari 4,5 persen. Sebaliknya, negara-negara yang mengalami penurunan terendah adalah Hawaii, Wyoming, dan Mississipi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yustinus Andri DP
Terkini