Penurunan Kunjungan Wisman ke Jatim Diperkirakan Berlanjut

Bisnis.com,02 Jun 2020, 15:12 WIB
Penulis: Peni Widarti
Calon penumpang mencetak tiket di samping layar informasi penerbangan di terminal keberangkatan domestik 1B Bandara Internasional Juanda Surabaya, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (7/2/2019)./Antara-Zabur Karuru

Bisnis.com, SURABAYA - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur merilis kondisi kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) melalui Bandara Internasional Juanda Surabaya anjlok hingga 99,89 persen pada April 2020 dibandingkan Maret 2020 akibat pembatasan penerbangan.

Kepala BPS Jatim Dadang Hardiwan mengatakan jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu pun, tingkat kunjungan wisman ke Jatim turun 99,89 persen. Kondisi ini pun diperkirakan masih akan terjadi pada bulan berikutnya.

"Pada April 2020, jumlah kunjungan wisman ke Jatim hanya 21 kunjungan. Kalau dibandingkan Maret 2020 masih ada 5.774 kunjungan dan April 2019 jumlah kunjungannya 18.431 kunjungan," jelasnya dalam paparan Berita Resmi Statistik (BRS) secara virtual, Selasa (2/6/2020).

Dia menjelaskan selama periode Januari - April 2020, wisman yang datang kebanyakan dari Malaysia yang mencapai 10.451 kunjungan atau berkontribusi 32,94 persen, disusul Singapura dengan 3.938 kunjungan atau 11,08 persen dan China 2.288 kunjungan atau 9,75 persen.

Dadang mengatakan kondisi penurunan kunjungan yang drastis akibat pandemi Covid-19 itupun juga sangat berdampak pada kondisi Tingkat Penghunian Kamar (TPK) atau okupansi hotel berbintang.

"Pada April 2020 TPKnya mencapai 15,82 persen atau turun 20,99 poin dibandingkan bulan sebelumnya. TPK hotel bintang 2 sebesar 20,61 persen yang merupakan TPK tertinggi," ujarnya.

Sedangkan rata-rata lama menginap tamu (RMLT) asing dan domestik di hotel-hotel Jatim pada April 2020 yakni hanya 1,78 hari. Khusus RLMT asing di seluruh hotel berbintang kecuali bintang 1 yakni 2,94 hari dan RLMT domestik rerata 1,77 hari di seluruh hotel berbintang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini