Pemulihan Ekonomi Bali Pasca Covid-19, Ekspor Produk Pertanian Dipacu

Bisnis.com,02 Jun 2020, 11:46 WIB
Penulis: Luh Putu Sugiari
Buah manggis./Pertanian.go.id

Bisnis.com, DENPASAR — Pemerintah Provinsi Bali bakal memaksimalkan ekspor produk pertanian guna memaksimalkan pemulihan ekonomi saat pandemi Covid-19 melanda.

Komoditas pertanian seperti buah manggis, jeruk, salak, dan durian di Bali akan menjadi fokus mengisi pasar ekspor.

Gubernur Bali I Wayan Koster menuturkan sektor pertanian merupakan sektor andalan kedua di Pulau Dewata setalah sektor pariwisata, sehingga sektor ini harus lebih diberdayakan dan mampu untuk menembus pasar luar negeri.

“Contohnya saja buah manggis Bali yang menjadi favorit di Tiongkok, ini pasar yang sangat bagus untuk petani kita,” tuturnya di Kantor Gubernur Bali, Selasa (2/6/2020).

Koster mengungkapkan, produksi buah manggis di Bali mencapai 4000 ton sampai 5000 ton, sedangkan kebutuhan konsumsi manggis di Tiongkok mencapai 9000 ton per tahunnya, sehingga sangat mungkin manggis Bali di ekspor. Meskipun saat ini masih terkendala dalam pengiriman produk akibat belum adanya penerbangan ke negara tersebut, namun dia yakin setelah situasi kembali normal permintaan akan tetap bagus.

“Selain pasar luar negeri, kita juga akan garap pasar dalam negeri,” tambahnya.

Menurutnya, selain komoditas untuk ekspor, buah naga, pisang, dan salak Bali juga mulai mendapatkan pasar di dalam negeri. Terutama pisang, yang saat ini sedang di kembangkan. Dari sisi lain, industri kreatif juga sedang digalakan, seperti pembuatan patung, dan kerajinan emas maupun perak.

“Kita harus mulai melalukan satu trobosan baru untuk menggarap pasar ekspor,” tegasnya.

Menurutnya, satu upaya untuk ini dilakukan agar Bali tidak lagi bergantung sepenuhnya pada pariwisata dan sektor lainnya dapat berkontribusi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini