Sektor Jasa Membaik, Ekonomi India Tetap Terancam

Bisnis.com,03 Jun 2020, 14:48 WIB
Penulis: Renat Sofie Andriani
Warga di India berjalan sambil menggunakan masker pelindung/Bloomberg-Prashanth Vishwanathan

Bisnis.com, JAKARTA – Aktivitas sektor jasa di India mampu sedikit meningkat pada Mei. Fakta ini menandakan dibukanya kembali kegiatan ekonomi Negeri Hindustan setelah ditutup selama lebih dari dua bulan karena upaya lockdown untuk membendung persebaran virus Corona (Covid-19).

Menurut data yang dipublikasikan oleh IHS Markit pada Rabu (3/6/2020), indeks aktivitas bisnis jasa India naik menjadi 12,6 pada Mei 2020.

Kendati meningkat dari 5,4 pada bulan April, terendah di dunia, indeks sektor jasa masih jauh di bawah level 50 yang menunjukkan kontraksi dalam aktivitas.

Sektor jasa diketahui berkontribusi lebih dari separuh ekonomi India, dan data terbaru ini memperkuat ekspektasi bahwa produk domestik bruto (PDB) India akan mencatat kontraksi tertajamnya tahun ini.

Pada kuartal I/2020, pertumbuhan ekonomi melambat menjadi 3,1 persen dibandingkan dengan tahun yang sama sebelumnya. Namun, sebagian besar ekonom memperkirakan revisi ke arah penurunan untuk angka tersebut dalam beberapa bulan mendatang.

“Mengingat ketatnya langkah lockdown yang diberlakukan di India, tidak mengherankan melihat hebatnya penurunan pada bulan April dan Mei,” ujar Ekonom IHS Markit Joe Hayes.

“Dengan output ekonomi yang akan mengalami penurunan sangat besar pada paruh pertama tahun 2020, jelas bahwa pemulihan ke tingkat PDB sebelum pandemi Covid-19 akan menjadi sangat lambat,” paparnya, dilansir dari Bloomberg.

India telah menjalani lockdown nasional yang ketat sejak akhir Maret, meskipun beberapa pembatasan telah dilonggarkan mulai 20 April agar memungkinkan industri-industri tertentu melanjutkan operasinya.

Pemerintah akan memulai mencabut pembatasan secara bertahap mulai 8 Juni, sehingga pusat perbelanjaan, restoran, dan tempat-tempat ibadah dapat dibuka kembali di daerah-daerah dengan catatan kasus infeksi yang terkendali.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini