Pandemi Mengubah Kebutuhan Desain Hunian

Bisnis.com,03 Jun 2020, 18:37 WIB
Penulis: Nirmala Aninda
Desain interior jendela/dokumentasi

Bisnis.com, JAKARTA -- Menghabiskan waktu di rumah lebih banyak dari biasanya sejak pembatasan sosial berskala besar (PSBB) berlaku menyadarkan banyak pemilik hunian bahwa ada beberapa faktor penting dalam membangun hunian yang tidak boleh ditinggalkan.

Menurut arsitek Cosmas Gozali, pemilik hunian akan menemukan bahwa keberadaan pencahayaan dan sirkulasi udara yang baik sangat penting apalagi fungsi rumah lebih dari sekadar tempat tidur atau penyimpanan barang.

"Kita tahu, bahkan saat virus SARS merebak, aliran udara alami akan memperlambat perkembangan virus. Sementara itu sinar matahari juga dapat membunuh bakteri," ujarnya pada kesempatan diskusi yang ditayangkan secara langsung melalui akun instagram Bisnis Indonesia, Rabu (3/6).

Pandemi virus corona diperkirakan akan mengubah perilaku dan kebutuhan hunian, baik untuk bangunan eksisting atau yang akan dibangun di masa depan.

Cosmas mengutarakan bahwa sebelumnya orang Indonesia cenderung membangung rumah yang tertutup dari berbagai sudut. Alasannya beragam, ada yang tidak ingin udara panas masuk ke rumah atau merasa bukaan yang terlalu lebar membuatnya merasa terlalu terekspos.

Padahal, dia menambahkan, bukaan pada bangunan hunian, terlebih untuk bangunan berukuran kecil, akan menjadi sumber udara dan pencahayaan alami.

Selain hemat energi, cross ventilation atau ventilasi silang dapat diterapkan untuk memperlancar pergantian udara, aspek penting di tengah pandemi saat ini.

Ke depan, Cosmas memperkirakan kebutuhan ruang terbuka akan semakin meningkat. Meskipun dengan keterbatasan lahan, ruang di dalam rumah harus dibentuk senyaman mungkin dan mengedepankan protokol kesehatan.

Dia mengtakan bahwa setiap rumah perlu ruang peralihan, semacam ruang tamu, agar ketika masuk ke dalam rumah kita tidak serta merta membawa kuman dan virus masuk. Keberadaan ruang peralihan juga dapat digunakan untuk menjaga privasi penghuninya.

"Selain itu, penggunaan ruang atap sebagai teras terbuka mungkin akan semakin banyak dipergunakan. Karena pencahayaan dan udara yang maksimal," katanya.

Dia juga mengingatkan, untuk pemiliki hunian yang merasa perlu melakukan renovasi, perubahannya tidak perlu dilakukan secara besar-besara.

Poin penting yang perlu diperhatikan adalah untuk membuat bukaan-bukaan yang tersedia di dua sisi rumah, memperbesar jendela, dan jangan terlalu banyak menggunakan sekat agar udara mengalir

Jika ada taman kecil yang bisa dimanfaatkan sebagai kebun perbanyak penghijauan. Areanya boleh ditutup untuk menghindari hujan tapi tetap perhitungkan sirkulasi cahaya dan udara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini