Bank Syariah Terapkan Lima Strategi Ini Hadapi Fase New Normal

Bisnis.com,03 Jun 2020, 14:25 WIB
Penulis: Maria Elena
Bank syariah/Ilustrasi-bisnisaceh.com

Bisnis.com, JAKARTA - Perbankan syariah di Tanah Air menyusun strategi untuk memasuki fase kenormalan baru atau new normal dan menghadapi berbagai risiko pelemahan ekonomi yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19

Ketua Komite Bidang Sosial dan Komunikasi Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) Indra Falatehan memaparkan lima strategi yang akan dilakukan bank syariah untuk memasuki fase new normal.

Pertama, Indra mengatakan bank syariah akan tetap melakukan mitigasi risiko, salah satunya adalah dengan merestrukturisasi pembiayaan karena pandemi Covid-19 yang berdampak pada sektor riil dipastikan akan mengganggu kemampuan bayar debitur. Bank akan melakukan pemetaan, mana debitur yang layak diberikan restrukturisasi dan mana yang tidak.

Pasalnya, pemberian restrukturisasi ini akan menekan pendapatan bank. Di samping itu, bank juga dihadapkan pada risiko likuiditas yang berpotensi mengetat karena pemberian restrukturisasi.

Kemudian, strategi kedua yaitu bank syariah akan tetap memacu pertumbuhan karena di sisi lain bank juga harus mengeluarkan biaya bunga yang harus dibayarkan kepada deposan.

"Kami akan memilih sektor-sektor usaha yang masih akan berkembang, misalnya salah satu keunikan di bank syariah, bisa gadai emas, meski dampaknya persaingan saat ini cukup tinggi," katanya dalam acara MarkPlus Industry Roundtable secara virtual, Selasa (3/6/2020).

Ketiga, yaitu digitalisasi layanan perbankan. Menurutnya, digitalisasi perbankan memang telah dilakukan sebelum wabah terjadi, namun saat ini menjadi momentum untuk menguji apakah digital banking milik bank akan dimanfaatkan nasabah atau tidak.

Selanjutnya, strategi keempat, Indra mengatakan bank syariah harus melakukan pendampingan kepada pelaku UMKM dengan membantu mendigitalisasi segmen usaha ini agar bisa tetap hidup. Bentuk pendampingan dapat dilakukan melalui corporate social responsibility (CSR).

Kelima, bank syariah harus melakukan inovasi. Memasuki fase new normal kata Indra, bank tidak dapat menggunakan cara lama dalam menjalankan bisnis termasuk memberikan layanan kepada nasabah.

"Yang paling penting, para pemimpin bank syariah harus cerdas, tidak bisa menggunakan cara yang lama, harus cara yang baru agar bisa beradaptasi karena yang menang bukan yang pintar, tapi yang bisa beradaptasi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini