Peremajaan Karet, Kaltim Dapat Kucuran APBN Rp1,67 Miliar

Bisnis.com,03 Jun 2020, 22:50 WIB
Penulis: Jaffry Prabu Prakoso
Petani memanen getah karet di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (31/1/2020). Dampak wabah virus corona, harga karet di Sumatera Selatan mengalami penurunan dari Rp17.151 per kilogram menjadi Rp14.950 per kilogram untuk kadar karet kering (KKK) 100 persen atau turun 12,8 persen sejak 20 Januari lalu. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Bisnis.com, BALIKPAPAN -- Dalam upaya menunjang pembangunan perkebunan berkelanjutan, Dinas Perkebunan Kalimantan Timur melakukan peremajaan tanaman tua atau rusak komoditas karet. Luas peremajaan tersebut yaitu 200 hektar di Kabupaten Kutai Barat.

Kepala Dinas Perkebunan Kalilmantan Timur (Disbun Kaltim) Ujang Rachmad mengatakan bahwa ini adalah bukti pemerintah tidak hanya fokus kepada pengembangan komoditas kelapa sawit.

“Namun, tetap mengembangkan komoditi unggulan lainnya seperti karet,” katanya melalui situs resmi Pemerintah Kaltim, Rabu (3/6/2020).

Ujang menjelaskan bahwa pada tahun anggaran 2020, Disbun Kaltim memperoleh dukungan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Satuan Kerja 05 Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian senilai Rp1,67 miliar.

Alokasi pemerintah pusat itulah yang dimanfaatkan untuk peremajaan perkebunan karet di Kutai Barat. Hingga tahun lalu, Kutai Barat sebagai sentra pengembangan karet di Kaltim memiliki kebun yang sudah tidak produktif karena berusia tua mencapai 2.034 hektar.

“Sehingga melalui kegiatan peremajaan ini, diharapkan mampu meningkatkan produktivitas tanaman dan mampu menyejahterakan petani di masa yang akan datang,” jelas Ujang.

Kegiatan peremajaan karet seluas 200 hektar ini berupa bantuan 100.000 batang benih karet, 30 ton pupuk NPK, 400 liter fungisida, dan 80 unit kanpsack. Semuanya akan disebar untuk empat kecamatan di Kabupaten Kutai Barat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini