Aksi Profit Taking Warnai IHSG, BBCA Paling Diminati Asing

Bisnis.com,03 Jun 2020, 12:27 WIB
Penulis: Dhiany Nadya Utami
Pengunjung memotret layar monitor perdagangan Indeks Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (27/7/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih terus melenggang di zona hijau hingga akhir penutupan sesi I, pada perdagangan Rabu (3/6/2020).

Begitu pasar dibuka IHSG langsung menyentuh level 4.931,87, menguat 84,37 poin atau 1,74 persen dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya yang berada pada level 4.847,50. Indeks terus menguat di awla perdagangan bahkan sempat menguat lebih dari 2 persen.

Namun pergerakan indeks selanjutnya tak seagresif di awal. Setelah sempat naik turun, IHSG akhirnya parkir di level 4.894,59, menguat 47,09 poin atau 0,97 persen pada penutupan sesi I.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia per pukul 11.30, seluruh sektor terpantau masih ada di zona hijau. Sektor finansial masih jadi penopang pergerakan indeks dengan naik 1,70 persen, diikuti sektor agrikultur yang naik 1,39 persen.

Adapun dari seluruh saham yang dipergadagangkan, sebanyak 211 saham menguat, 163 lainnya melemah, dan 158 sisanya tak beranjak dari posisi semula.

Jumlah transaksi yang tercatat hingga paruh pertama perdagangan hari ini mencapai RP7,30 triliun. Invesor asing menyerbu masuk dan mencatatkan aksi beli bersih senilai Rp767,17 miliar di seluruh pasar.

Tiga saham perbankan jumbo masih bertahan menjadi saham yang paling banyak dibeli asing, yakni PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI), dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI).

BBCA tercatat membukukan net foreign buy dengan nilai Rp498,0 miliar, sedangkan BBRI dan BMRI masing-masing sebesar Rp96,8 miliar dan Rp71,9 miliar.

Saham BBCA juga terpantau menguat 5,41 persen dan BMRI naik 3,90 persen, sedangkan saham BBRI malah tersungkur 3,46 persen.

Analis Indopremier Sekuritas Mino mengatakan penguatan pasar hari ini masih dipengaruhi sentimen yang sama dengan kemarin yakni optimisme investor terkait reopening economy dan penerapan new normal.

Selain itu, naiknya beberapa komoditas dan berlanjutnya tren penguatan rupiah juga turut menopang geliat pasar di pertengahan pekan ini. Namun, di saat yang sama mulai terjadi aksi profit taking oleh investor.

Profit taking terhadap saham yang sudah mengalami kenaikan lumayan dalam sepekan,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (3/6/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini