Jepang Izinkan Warga Asing Masuk dengan Alasan Kemanusiaan

Bisnis.com,04 Jun 2020, 10:15 WIB
Penulis: Reni Lestari
Turis mengenakan masker berkumpul di depan kuil Sensoji di distrik Asakusa, Tokyo./Bloomberg/Akio Kon

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Jepang akan mengizinkan sejumlah warga negara asing yang menetap untuk masuk kembali ke negara itu dengan alasan kemanusiaan.

Kebijakan diambil setelah pemerintah menghadapi kritik atas kebijakan yang membuat warga negara asing (WNA) dilingkupi ketidakpastian perjalanan karena pandemi dan larangan perjalanan di seluruh dunia.

Dilansir Bloomberg, Kamis (4/6/2020), Kementerian Luar Negeri Jepang mengatakan izin dapat diberikan tergantung pada situasi individu dan jika mereka memiliki keadaan khusus yang luar biasa.

"Terutama seperti ketika ada keadaan yang memerlukan pertimbangan kemanusiaan," kata pengumuman tersebut.

Dalam upaya menahan penyebaran virus corona, Jepang telah melarang masuk warga dari 111 negara dan wilayah, termasuk AS, Eropa dan India. Tidak seperti banyak ekonomi maju lainnya, Jepang melarang masuk pekerja asing yang memiliki izin tetap tinggal di negara itu.

Diketahui, untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja, Jepang merekrut banyak pekerja asing. Jumlah pekerja asing hampir dua kali lipat menjadi 1,5 juta pada tahun 2019.

Beberapa warga asing yang tinggal saat ini terjebak di luar negeri, sementara yang lain telah melewatkan pemakaman keluarga di luar negeri karena larangan perjalanan. Warga negara Jepang, meskipun dilarang bepergian, diizinkan untuk kembali.

Lembaga penyiaran publik NHK, yang melaporkan berita itu, mengatakan otoritas imigrasi telah memberikan syarat boleh bepergian seperti mengunjungi kerabat yang sakit keras, atau menghadiri pemakaman keluarga.

Jepang, yang berencana menerapkan langkah-langkah perbatasan ketat hingga akhir Juni, telah berdiskusi dengan Vietnam tentang dimulainya kembali perjalanan bisnis antara kedua negara.

Surat kabar Asahi mengabarkan bahwa negara itu juga mempertimbangkan pelonggaran pembatasan perjalanan dengan Thailand, Australia, dan Selandia Baru, yang kesemuanya memiliki kasus penyakit yang relatif sedikit.

Menteri Luar Negeri Toshimitsu Motegi mengatakan pelonggaran perbatasan Jepang secara umum kemungkinan akan dimulai dengan perjalanan bisnis dan kunjungan para pakar, diikuti oleh pelajar asing, dengan pariwisata kemungkinan akan datang kemudian.

Kebijakan perjalanan negara itu akan diuji pada tahun depan ketika Tokyo menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas, yang dimundurkan satu tahun karena pandemi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini