Protokol Medis Serie A Satu Positif Semua Dikarantina Dipertahankan

Bisnis.com,05 Jun 2020, 23:25 WIB
Penulis: M. Syahran W. Lubis
Markas federasi sepak bola Italia, Federazione Italiana Giuoco Calcio (FIGC), di Roma./FIGC.it

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Italia menegaskan kembali sikap mereka terhadap keharusan semua pemain sebuah klub Serie A menjalani karantina selama 14 hari jika satu saja pemain suatu tim positif Covid-19.

Il Corriere dello Sport, sebagaimana dikutip Football Italia pada Jumat (5/6/2020), melaporkan bahwa keputusan karantina total yang ditetapkan oleh Komisi Teknis dan Ilmiah (CTS/scientific technical committee) dipertahankan setelah pertemuan antara Presiden Federazione Italiana Giuoco Calcio (FIGC), federasi sepak bola Italia, Gabriele Gravina dan Menteri Kesehatan Roberto Speranza.

Surat kabar tersebut menulis bahwa Pemerintah Italia memutuskan untuk 'mengikuti keputusan yang diambil oleh CTS.

Serie A dijadwalkan untuk dilanjutkan pada 20 Juni, sementara Coppa Italia akan memulai kembali sepak bola dengan leg kedua semifinal pada 12 dan 13 Juni.

Kepala tim medis Lazio Ivo Pulcini pada pertengahan bulan lalu menyebut protokol kesehatan yang menuntut seluruh karantina secara berkelompok untuk temuan satu saja kasus positif Covid-19 sebagai "benar-benar konyol."

"Menempatkan seluruh pasukan dan staf di karantina jika satu orang positif menurut saya benar-benar konyol," kata Pulcini.

“Komite ilmiah tidak ingin mendengarkan pandangan mereka yang bekerja di bidang kedokteran sepak bola, yang menangani secara langsung apa yang terjadi di lapangan dan tidak hanya duduk di belakang meja.”

“Jika saya mendapatkan kasus positif, saya mengisolasinya, lalu menguji semua yang lain. Jika mereka sehat dan hasilnya negatif, mengapa saya harus bersikap seolah-olah mereka sakit? Apakah kita gila? Apakah orang-orang ini tahu apa yang sebenarnya dilakukan seorang tenaga medis?” kata Pulcini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Syahran W. Lubis
Terkini